Produksi Anjlok, Petani dan Buruh Sadap Karet Berhenti Bekerja

Share :

petani-karet

ilustrasi

ragamlampung.com — Produksi karet di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, dalam beberapa pekan terakhir ini terus anjlok, akibat cuaca yang tak menentu. Akibatnya, petani karet di daerah itu bertambah lagi dirudung masalah. Sebelumnya mereka didera masalah yang hingga kini belum tuntas, yakni harga yang tak pernah stabil bahkan cenderung anjlok terus.

“Biasanya sehari kita beli atau kumpulkan getah dari petani bisa mencapai lima sampai sepuluh kuintal, tapi beberapa pekan terakhir ini paling banyak 2,5 sampai empat kuintal per hari,” kata Sukirman, warga Tiyuh Kartaraharja yang juga agen pembeli karet wilayah setempat, Senin (12/9/2016).

Menurut dia, petani dan buruh sadap yang merasakan dampak penurunan produksi ini. Buruh sadap banyak yang berhenti bekerja dan mencari pekerjaan ke kota lain, Jumlahnya diperkirakan mencapai 30 persen. Mereka mengadu nasib ke Kalimantan, Jambi, dan beberapa daerah lainnya.

“Sekarang dari penghasilan buruh sadap untuk biaya makan saja sudah tak terjangkau,” kata dia.

Seorang petani karet mengatakan, perekonomian warga di daerah itu hancur akibat harga dan produksi karet yang terus anjlok. Hampir 50 persen warga daerah itu berprofesi sebagi petani singkong, karet, dan sawit. Namun, tiga komoditas pertanian ini dari tahun ke tahun harganya anjlok, sedangkan solusi dari pemerintah maupun pihak terkait nyaris tak ada. (ar)

Share :