Perenang Lampung Tak Berdaya di PON 2016

Share :

pertandingan-renang-di-pon-2016
ragamlampung.com — Para atlet renang dari Provinsi Lampung tak bisa unjuk gigi di gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat.

Pelatih renang Lampung Umar Wardoyo, mengatakan, sebenarnya perenang daerah tersebut memiliki kemampuan bagus, hanya saja mereka sedikti mengikuti kompetisi di daerah maupun luar daerah.

“Daerah lain pembinaannya bagus, dan kompetisinya berjalan. Bahkan, di Jawa dalam setahun ada 15 kali perlombaan tingkat daerah sehingga memunculkan bibit baru. Daerah lain juga banyak yang berlatih di luar negeri, bahkan Riau menggunakan pelatih dari Perancis,” kata Umar, seperti dikutip situs resmi PON XIX 2016, Sabtu (17/9/2016).

Pada perlombaan yang telah berlangsung, para perenang Lampung terhenti di babak penyisihan. Yoga LS di posisi 18 pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu dengan catatan waktu 27:29 detik. Perenang Djody pun gagal di nomor yang sama.

“Pada PON ini tagetnya untuk perbaikan peringkat perenang sekaligus menambah pengalaman, karena sebagian atletnya perenang muda,” katanya.

Perenang putri Lampung Halimatus Sadiah pada nomor 200 meter gaya dada menduduki peringkat 15. Namun ia memecahkan rekornya sendiri dari 3:04:62 detik menjadi 2:58:08 detik.

Pelatih renang lainnya, Musyarofah mengatakan, pada PON kali ini sangat berat karena open turnamen dan tidak ada pembagian kelompok umur. Sehingga perenang baik yang dipersiapkan untuk Sea Games, juara nasional, dan pernah mengukir prestasi tidak dibatasi untuk mengikuti ajang tersebut.

Sementara, pada perlombaan Minggu (18/9/2016) pukul 10.00 WIB, Halimah Tussadiah turun pada nomor 50 meter gaya bebas. Yoga LS pada 50 meter gaya bebas dan Djody 100 meter gaya punggung.

Pada perlombaan Senin (19/9/2016), perenang Djody dan Yoga turun pada nomor 100 meter gaya bebas dan Halimah Tussadiah pada 50 meter gaya dada putri dan Yoga pada 50 meter gaya dada putra.

Dari semua kelas yang dipertandingkan, setidaknya ada tiga kelas pertandingan yang menjadi andalan Pordasi Kalsel, yakni kelas E, kelas C, dan Kelas A sprint.

“Tiga kelas yang paling kita andalkan, yakni kelas E, kelas C, dan Kelas A sprint. Untuk kelas E sudah masuk final, tinggal kelas C ada kuda B Polis dan untuk kelas A, semoga kita mendapat medali emas,” katanya. (ar)

Share :