Pilkada Diikuti Satu Pasang Calon, KPU: Itu Masuk Kondisi Darurat

Share :
pasangan petahana umar ahmad-fauzi hasan menerima rekomendasi pencalonan dari partai golkar, beberapa waktu lalu,
pasangan petahana umar ahmad-fauzi hasan menerima rekomendasi pencalonan dari partai golkar, beberapa waktu lalu,

ragamlampung.com — Pemilihan kepala daerah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) diperkirakan hanya diikuti satu pasangan calon, yakni petahana Umar Ahmad – Fauzi Hasan. Pasangan ini bakal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum setempat hari ini, Kamis (22/9/2016).

“Pada dasarnya calon itu lebih dari satu, tapi kalau waktu normal cuma satu, ya itu masuk kondisi darurat,” kata komisioner KPU Pusat Hasyim Asyari, di Jakarta, Kamis (22/9/2016),

Pasangan Umar Akhmad-Fauzi Hasan memborong semua partai politik yang memiliki kursi di DPRD Tulangbawang Barat. Untuk calon perseorangan juga dipastikan tidak ada. Dengan demikian, pada pesta demokrasi Februari 2017 pasangan ini akan berhadapan melawan kotak kosong.

Hasyim mengatakan, jika hanya terdapat satu pasang calon di beberapa daerah, KPU bakal melakukan perpanjangan pendaftaran.

“Pendaftaran kan 21 sampai 23 September 2016. Jika hanya ada satu paslon, maka penetapan penundaan dilakukan 24 September 2016. Selanjutnya sosialisasi 25-27 September 2016, lalu perpanjangan pendaftaran 28-30 September 2016, kurang lebihnya begitu,” katanya menjelaskan.

Menurutnya, pilkada dengan satu paslon akan dilakukan hingga batas akhir perpanjangan pendaftaran, belum ada penambahan paslon. “Kalau dalam batas waktu akhir belum ada yang daftar, baru mekanisme calon tunggal itu kita tetapkan,” ujar dia.

Dia menyatakan, KPU tidak berwenang untuk mengimbau partai politik (parpol) tidak membentuk koalisi gemuk.
“Bukan tugas KPU itu, enggak enak nanti. Mau satu, dua atau tiga KPU jalan saja,” kata Hasyim.

Sementara itu, meski menjadi calon tunggal, Umar Ahmad memastikan tetap melalukan sosialisasi pencalonan, antara lain melalui penyebaran spanduk dan benner.

“Tetap sosialisasi, berkunjung meminta restu masyarakat, dan memasang alat peraga seperti spanduk dan benner,” kata Umar.

Umar mengaku tak mempermasalahkan pilkada yang cuma diikuti dirinya yang berpasangan dengan Fauzi Hasan. Ia menganggap pilkada sebagai ajang musyawarah mufakat sesuai konstitusi, karena itulah memungkinan terjadi pilkada diikuti calon tunggal. (ar)

Share :