Arsitektur Masjid Baitus Shobur Sulit Ditemui di Tempat Lain

masjid agung tulangbawang barat. (anggara fb)
Share :
masjid agung tulangbawang barat. (anggara fb)
masjid agung tulangbawang barat. (anggara fb)

ragamlampung.com — Prasasti Masjid Agung Islamic Centre Tulangbawang Barat (Tubaba), yang diberi nama Masjid Baitus Shobur, ditandantangani Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin, Selasa (11/10/2016).

Masjid ini disebut-sebut memiliki arsitektur khas yang sulit ditemui di tempat lain di Indonesia, bahkan mungkin di dunia.

Bersebelahan dengan masjid itu terdapat bangunan megah Balai Adat yang diberi nama Sesat Agung Bumi Gayou Ragem Sai Mangi Wawai Tubaba. Pemberian nama tersebut melalui Pepung Balak Megou Pak Tubaba (Musyawarah Akbar Adat Marga Empat Tubaba).

Masjid Baitus Shobur dibangun untuk beribadah, tapi arsitekturnya mengambil seni, budaya, dan kearifan lokal sehingga dipersatukan dalam pembangunan yaitu rumah ibadah.

Lokasi masjid dan Balai Adat oleh Bupati Tubaba itu diberi nama Komplek Dunia Akhirat yang maknanya hidup di kandung adat mati di kandung iman dan taqwa.

Menurut Menteri Agama, ornamen dari Masjid Baitus Shobur ini merupakan bentuk satu-satunya masjid yang berbeda dengan masjid-masjid lain di Indonesia.

“Berbeda dengan tempat-tempat lain, tapi ini masjid yang menyatukan dan menggabungkan nilai-nilai estetika, nilai agama, dan nilai-nilai tradisi budaya, yang saya tahu di Lampung tentunya sangat kaya,” kata menteri, saat diwawancarai wartawan, Selasa (11/10/2016).

Ia mengapresiasi kinerja Bupati dan Wakil Bupati Tubaba yang memiliki keinginan besar membangun Kabupaten Tubaba agar dikenal nasional bahkan mancanegara.

“Saya sangat bersyukur bupati dan arsiteknya memiliki kesamaan visi, bagaimana menggabungkan ini sehingga memiliki banyak simbol-simbol keagamaan yang memiliki makna,” kata Menag.

Misalnya, dari bentuk kubah, bentuk masjid tidak seperti masjid-masjid lazimnya. Seperti masjid-masjid lain yang mengadopsi bentuk masjid Timur Tengah seperti kubahnya, tetapi ini tidak.

“Ini kubah sama sekali bukan bulat, tentu ini punya makna,” katanya.

Lukman kagum setelah melihat dan melaksanakan salat Zuhur di masjid yang memiliki 99 lubang cahaya tersebut. Di lihat dari menaranya, ornamen, dan sudut-sudutnya tentu memiliki makna masing-masing. Lalu ornamennya semua memiliki makna yang saya tidak bisa jelaskan satu per satu.

Kemudian, aksara Lampung yang tentu memiliki makna tersendiri. Hal-hal seperti itu adalah simbol-simbol yang memiliki makna.

Lukman mengatakan, secara nasional Masjid Baitus Shobur menarik, karena satu-satunya masjid di Indonesia memiliki khas tersendiri. Bahkan di dunia pun, masjid yang berbentuk seperti ini jarang dijumpai. “Karena, sudah saya sampaikan tadi, masjid ini menyerap semua budaya di Kabupaten Tubaba. Tidak hanya nilai-nilai estetika yang tertanam di salah satunya contoh wujudnya seperti itu, inilah yang membuat masjid ini jadi menarik,” ujarnya. (ar)

Share :