Harga Cabai Makin Pedas, Ibu Rumah Tangga Batal Belanja

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com — Harga cabai di Kabupaten Tulangbawang Barat, dalam beberapa hari terakhir ini melonjak drastis, dan makin pedas bagi konsumen. Harga cabai besar (merah) mencapai Rp60 ribu per kilogram, akibatnya, konsumen terutama ibu rumah tangga kebingungan memenuhi kebutuhan dapur mereka.

Pantauan di beberapa pasar, Senin (17/10/2016), harga cabai memang sudah tergolong tinggi, yakni Rp45.000 – Rp48.000/kg, namun makin meroket beberapa hari terakhir. Sedangkan harga cabai kecil yang semula Rp28.000/kg juga naik mencapai Rp38.00/kg.

Beberapa ibu rumah tangga kaget dengan tingginya harga ini, bahkan ada yang tak jadi membelinya karena harga yang sangat luar biasa ini.

“Saya sangat kaget, masa cuma selang beberapa hari sudah naik Rp10 ribu lebih,” kata Yanti (35), seorang pembeli di Pasar Daya Murni.

Hal sama dirasakan oleh pedagang warung dan pedagang sayuran keliling. Mereka kebingungan sebab jika di pasar harganya sudah semahal itu, lantas jika dijual kembali harus dipatok berapa lagi.

“Saya ini pedagang, kalau harganya mahal seperti ini terpaksa saya tidak jualan dulu, karena bingung mau ngejualnya berapa,” kata seorang pemilik warung di Kecamatan Tulang Bawang Udik.

Seorang pedagang di Pasar Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, mengaku pembeli sepi akibat tinggi harga tersebut. “Sebenarnya kami juga rugi kalau cabe mahal sepeti ini, karena pembelinya berkurang, seperti hari ini saya biasanya bisa habis 50 kilogram, tapi sudah siang seperti ini baru laku setengeh, 25 kilo saja. Kalau seperti ini kami rugi karena cabai bisa busuk,” kata seorang pedagang.

Tengkulak atau agen besar pun sudah mematok harga tinggi tanpa memberikan alasan yan jelas. “Harga sudah seperti itu dari tengkulaknya,” kata seorang pedagang. (ar)

Share :