7 Rahasia Supermarket Menarik Pengunjungnya

Share :

ragamlampung.com — Supermarket bagi masyarakat Indonesia adalah bagian tak terpisahkan, setiap dikunjungi karena tempat mendapatkan kebutuhan utama hidup. Di tempat ini tersedia barang yang lengkap, fasilitas yang memanjakan konsumennya.

Sebenarnya, ada yang tersembunyi di balik nilai lebih yang ditawarkan supermarket itu. Anda, yang biasa mendatanginya patut tahu karena bisa jadi bahan pertimbangan saat membeli barang.

1. Biasanya, susu yang paling segar disimpan di bagian dalam.

Para konsumen susu wajib tahu, susu sapi yang dijual kotakan berisi 1.000 ml biasanya jarak kedaluarsa sangat dekat dengan tanggal pembuatannya. Hal ini berfungsi untuk menjaga kualitas susu. Ternyata, susu yang paling segar disimpan di paling belakang. Hal ini bertujuan agar yang sudah agak lama pembuatannya dibeli atau diambil dahulu.

2. Pengunjung sepi di jam 9-10 pagi.

Ciri khas belanja di supermarket biasanya antre panjang untuk membayar di kasir. Biasanya, pengunjung datang di jam siang menuju sore hari. Bagi Anda yang menghindari dari keramaian atau antre panjang, disarankan datang di jam 9 atau 10 pagi. Kisaran jam tersebut sangat sepi pengunjung jadi bisa berbelanja nyaman.

3. Memakai lampu untuk menambah kesan ‘segar’ pada sayur dan daging.

Beberapa supermarket di Indonesia memamerkan daging dengan memakai lampu berwarna merah muda untuk menarik pembeli. Hal ini bertujuan untuk menambah kesan ‘segar’ pada daging yang dijual di supermarket.

4. Kadang, tulisan gratis tidak selalu valid kok.

Jangan langsung terpana dengan beli barang A mendapatkan gratis barang B. Biasanya, pihak supermarket menggabungkan barang stok lama dengan barang stok baru dengan penggabungan harga pula. Misalnya, kecap harga Rp10.000 dan saus harga Rp7.000. Lalu, ada promo beli kecap gratis saus dengan harga Rp17.000. Bukan berarti saus tersebut semata-mata gratis, namun pihak supermarket telah menggabungkan keduanya.

5. Daging yang tidak habis di hari itu, bisa-bisa dikembalikan dan diolah kembali di produsen.

Daging yang dijual di supermarket tidak setiap hari langsung terjual habis. Pihak supermarket biasanya mengembalikan ke produsen dan diolah kembali, lalu dijual kembali. Hal ini terlihat dari banyaknya stiker lapisan tanggal produksi yang dilekatkan pada bungkus daging. Sebaiknya, para konsumen menghindari produk tersebut.

6. Diskon yang tertera tidak selalu berarti harga lebih murah.

Harga asli yang tertera sebenarnya tidak berubah. Barang yang berlabel diskon biasanya barang dengan harga mahal. Hal ini bertujuan untuk menarik masyarakat untuk membeli. Wajib berhati-hati untuk bertanya ke kasir jika tidak yakin dengan harga yang tertera dengan label diskon.

7. Menggiring konsumen ke barang yang lebih mahal.

Tidak sedikit barang di supermarket punya tarif yang cukup mahal. Agar laris terjual, barang mahal tersebut pun ditempatkan di rak yang posisinya sesuai dengan tinggi badan rata-rata seseorang. Sebaliknya, barang murah ditempatkan jauh dari jangkauan seseorang. Tipsnya adalah tidak belanja terburu-buru dan rajin membandingkan harga. (ar)

Share :