Pinjaman Telanjang, Praktik Kotor Rentenir China

Share :

ragamlampung.com — Rentenir di China punya cara lain untuk menjerat bahkan cara mengikat nasabahnya agar terus terjerat utang.

Praktik ini terbongkar setelah China YouthDaily melaporkan temuannya berupa gambar dan video telanjang sebanyak 167 gadis. Ditemukan pula rincian kontak dan alamat keluarga yang dikirim ke rentenir sebagai jaminan utang.

Para gadis yang terjerat tipu rentenir tersebut sebagian besar berusia antara 19 dan 23 tahun.

Untuk menghindari pengawasan dan lolos dari jerat hukum, rentenir itu menawarkan ‘pinjaman telanjang’ melalui media sosial. Seperti media sosial QQ yang menjadi platform pilihan untuk iklan pinjaman telanjang tersebut.

Para rentenir biasanya membuat sebuah grup beranggotakan lebih dari dua ribu peserta. Grup-grup ini biasanya menggunakan nama-nama yang tidak menyolok untuk menghindari pihak berwenang.

Salah satu reporter dari China YouthDaily menulis pesan di salah satu grup tersebut. Tak lama kemudian, datang balasan dari tiga rentenir yang menawarkan pinjaman telanjang.

Seorang rentenir bernama Liu Hui mengatakan pinjaman itu hanya terbuka bagi mahasiswi dengan tingkat bunga yang tak bisa ditawar sebesar 25 persen per bulan.

Hui juga mengharuskan reporter China DailyYouth untuk mengirim tiga foto telanjang dengan memperlihatkan kartu identitasnya, dan satu video di kamar mandi berdurasi tiga menit.

“Selain membutuhkan pinjaman untuk rumah, sebagian besar dari mereka hanya ingin membeli kosmetik atau produk elektronik,” kata Hui.

Pada bulan Juni, korban dengan nama samaran Li Li, melaporkan cara kotor ini ke polisi. Menurut wanita itu, sekelompok rentenir meminjamkan uang 500 yuan, setara Rp966 ribu, dengan bunga sebesar 30 persen setiap minggunya.

Karena dia tidak bisa membayar, pinjaman dengan cepat meningkat menjadi 10.000 yuan, setara Rp19 juta.

“Di sinilah para rentenir mulai memeras saya. Mereka akan mengurangi utang saya jika saya mengirim mereka foto telanjang dengan kartu identitas. Pada saat saya menghubungi polisi, pinjaman saya meningkat cepat menjadi 55 ribu yuan (Rp106 juta,)” kata Li Li.

Lalu apa yang terjadi jika tidak bisa melunasi utang yang semakin menumpuk itu? Kepada Beijing YouthDaily, Li Li mengatakan para korban pemerasan harus membayarnya dengan menjadi pekerja seks komersial.

Bisnis foto telanjang mahasiswi China ini juga laku keras. Untuk paket standar, para rentenir ini memasang tarif 80 yuan, setara Rp154 ribu. Jika ingin mendapatkan pembaruan foto telanjang gratis setiap tahun, pelanggan bisa menaikkan status menjadi anggota VIP dengan tarif 130 yuan, setara Rp251 ribu. (ar)

Share :