Mahasiswa Diskusikan HAM dan Kelompok Minoritas

Share :

ragamlampung.com — Aktivis Sentral Kajian Strategis Mahasiswa (SKS-Mahasiswa) Lampung, menggelar diskusi untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia yang jatuh pada 10 Desember.

Diskusi yang melibatkan seluruh civitas aktivis itu digelar di Kedai Kopi Perjuangan, Jalan Proklamasi, Samping Lampu Merah, Jakarta, Sabtu (10/12/201/).

Narasumber membahas HAM dan kelompok minoritas itu antara lain, Wasekjen DPP Partai Gerindra Abdul Kholiq, Jhon Muhammad (aktivis 98, mantan pegiat Kontras), Aliza Gunado (aktivis kebangsaan dan Angkatan Muda Partai Golkar/AMPG), Anyonk Latupono (aktivis mahasiswa), dan M Sujahri (PB HML).

Diskusi tersebut bertujuan sebagai martabat perjuangan pikiran dan gagasan serta diharapkan solusi terhadap nusa dan bangsa Indonesia untuk kelompok minoritas.

Aliza Gunado, aktivis kebangsaan dan AMPG mengajak jangan sampai salah memahami HAM apalagi memahami HAM bangsa barat.

“Karena HAM bangsa barat dari pemahaman Socrates dan Plato selalu menggaungkan HAM individu, yaitu hak pribadi dan hak kebebasan sebebas-bebasnya. Akhirnya melahirkan sifat individualis dan liberalis. Sehingga HAM tersebut akhirnya menginjak-injak HAM itu sendiri,” katanya.

Dia mengatakan, jika mahasiswa melihat sudut pandang minoritas yang ingin diperjuangkan itu ketika paham barat yang masuk, akan banyak muncul masalah.

“Mari kita menyelesaikan permasalahan HAM ini dari kacamata bangsa besar, jangan hanya item-item kecil. Contohnya, masalah bangsa yang tercantum pada alinea ke 4. Hak warga negara inilah yang harus kita perjuangkan saat ini hak hidup sejahtera dan hak pendidikan dan hak perdamaian abadi,” ujarnya. (yak)

Share :