Bupati Minta Usut Tuntas Penyalahguna BBM Subsidi Gunung Tiga

Share :

ragamlampung.com – Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim meminta aparat kepolisian mengusut adanya penimbunan dan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah perbatasan Desa Gunung Tiga dan Sukacari.

“BBM terutama premium saat ini stoknya sangat sedikit, tapi ada saja yang melakukan penyalahgunaan, kan sangat merugikan masyarakat pada umumnya,” kata wanita yang akan disapa Nunik ini, Sabtu, (18/11/2017).

Ia mengatakan, hal ini harus segera diantisipasi agar warga yang dirugikan tidak melakukan tindakan anarkis.

“Biar kejadian itu menjadi `shock` terapi bagi mereka yang melakukan tindakan merugikan orang banyak itu sehingga tidak ada lagi oknum yang melakukan hal tersebut,” ujar dia.

Ia mengharapkan, pihak kepolisian dapat mengusut tuntas adanya penyalahgunaan BBM di daerah itu.

“Apalagi, saat ini masyarakat di daerah ini masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak jenis premium,” terang dia.

Diketahui, ratusan warga yang berasa dari Desa Gunung Tiga dan Sukacari Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur Kamis malam (16/11/2017) mendemo POM Bensin diwilayah setempat.

Mereka mengecam keras dikarenakan pom bensin yang baru beberapa bulan ini hadir didesa gunung tiga tepatnya berbatasan dngan desa. Sukacari melakukan penjualan bensin subsidi kemasyarakat
Setiap harinya pom-bensin jam 12 malam selalu mendapat kiriman bensin.

“Setelah bensin dicor dan mobil keluar maka masuk lah mobil yang sudah dimodifikasi tangkinya yang disinyalir dilakukan oknum-oknum keamanan dan penjaga Pom setempat, ” kata salah satu warga yang Ikut demo tersebut.

Akibat pengocaran ini lanjutnya, Bensin selalu kehabisan saat pom-bensin buka.

“Kita selalu tidak kebagian bila mau isi Bensin Karena sudah habis dicor malamnya,” katanya.

Dia menyebut modus yang mereka gunakan yakni Jam 12 malam mobil tangki masuk begitu selesai pengawas pengamanan dan penjaga memasukkan mobil yang sudah dimodifikasi untuk mengisi bensin yang nantinya akan dijual kepengecer dengan keuntungan 500 perak perliter nya.

“Untuk apa didirikan diwilayah sini kalau hanya dimanfaatkan oleh segelintir oknum keamanan dan penjaga saja. Pemilik SPBU harus bertindak tegas bila tidak jangan salahkan masyarakat berbuat sesuatu terhadap SPBU, ” ancamnya.(rl)

Share :