Petani justru Merugi Harga Beras Naik

panen padi anjlok di tulangbawang barat-ilustrasi
Share :

ragamlampung.com — Petani tidak menikmati kenaikan harga beras saat ini, bahkan makin merugi karena diiringi rencana pemerintah mengimpor beras. Harga beras terus merangkak naik di Lampung, beras asalan mencapai Rp10.500/kg, dan beras medium Rp12 ribu/kg.

Petani tidak menikmati kenaikan karena panen akan terjadi dua sampai tiga bulan lagi. Selain itu, lahan yang dimiliki petani tidak luas, rata-rata hanya 3.000 m2 bahkan kurang.

“Saat panen nanti petani terpaksa menjualnya langsung karena terdesak kebutuhan hidup, belum lagi untuk membayar pupuk, dan sebagainya. Jadi, hanya sedikit yang bisa disimpan untuk makan,” kata Muhlasin, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Lampung, Jumat (12/1/2018).

Ia mengatakan, kondisi yang terjadi saat ini juga memicu kehadiran spekulan di Lampung. Mereka dari Jawa membeli beras ke Pringsewu, Tanggamus, dan Lampung Tengah.

Ketua Umum SPI Henry Saragih mengakui, kenaikan harga beras tidak menguntungkan petani. Impor beras juga akan membuat petani merugi karena tak punya patokan untuk berproduksi maupun menentukan harga.

“Harusnya pemerintah punya kebijakan ajeg. Impor beras langgar UU Pangan No.18/2012. Ini juga menunjukkan data Kementan, katanya surplus beras, tidak benar karena data produksi beras bukan dari BPS melainkan Kementan,” katanya. (ar)

Share :