Dua Suspek Difteri di Lampung Utara

ilustrasi
Share :

ragamlampung.com — Selama tahun 2017 di Kabupaten Lampung Utara terjadi dua kasus suspek difteri. Kasus itu ditemukan Desember 2017 di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Kotabumi dan Desa Rejomulyo, Kecamatan Abung Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara Maya Metissa melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Neli Kusrianti mengatakan, dua anak mengalami gejala seperti terkena difteri. Yakni, demam tinggi, ada pembengkakan kelenjar di leher dan batuk sehingga dibawa ke rumah sakit.

Ia mengatakan, Selasa (30/1/2018), Dinas Kesehatan mengirimkan skrit hapusan lendir yang ada di tenggorakan kedua anak tersebut ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan kepastian.

“Setelah dicek hasilnya negatif, karena itu kedua anak ini suspek,” katanya.

Dinas Kesehatan, kata dia, melakukan penyelidikan epidiomologi dengan mengunjungi tempat tinggal ke dua pasien. Kemudian pemeriksaan kepada keluarga dan tetangga pasien.

Pemeriksaan 24 tetangga terdekatnya tidak ditemukan yang mengidap gejala difteri.

Neli mengimbau masyarakat harus mengenali gejala difteri yakni suara serak, tenggorokan terasa sakit, nyeri saat menelan, demam, hidung berair, kesulitan bernafas, kelenjar getah bening di leher yang membesar atau membengkak, tenggorokan atau amandel tertutup oleh membran berwarna abu-abu, lalu demam dan menggigil.

Penyakit Difteri sendiri sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada 5-10 persen penderita. Penularan dapat melalui percikan ludah yang keluar saat batuk atau bersin dan kontak langsung dengan permukaan kulit atau luka terbuka dengan penderita.

Untuk mencegah ini anak-anak harus mendapat imunisasi lengkap yakni 3 dosis imunisasi dasar DPT, HB dan Hib (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis-B dan Haemofilus Influensa tipe b) pada usia 2, 3 dan 4 bulan.

Kemudian Imunisasi lanjut DPT-HB-Hib saat usia 18 bulan, imunisasi lanjutan Difteri Tetanus bagi siswa SD kelas I, imunisasi lanjutan Tetanus Difteri untuk kelas II dan imunisasi lanjutan untuk anak kelas V SD. (ar)

Share :