Bayi “Donald Trump” Picu Kontroversi di Afganistan

Share :

ragamlampung.com – Seorang bayi laki-laki yang diberi nama Donald Trump memicu kehebohan di Afghanistan. Banyak orang mengkritik orang tua bayi itu karena dianggap
memberi nama ‘kafir’ ke bayinya.

Ayah bayi itu, Sayed Assadullah Pooya (28), yang mengaku sebagai penggemar Trump. Dia menyebut dirinya bersama sang istri banyak dihujani komentar ‘vulgar dan menghina’ yang menyerang pilihan nama untuk anak ketiga mereka. Dua anak Sayed lainnya bernama Fatima (9) dan Karim (8).

Sayed menyebut nama Donald Trump diberikan untuk putranya dengan harapan sang anak bisa sukses sama seperti Trump yang kini menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Nama
bayi Sayed ini memicu polemik usai foto kartu identitasnya diposting ke Facebook.

Tidak hanya mengkritik, beberapa pengguna Facebook bahkan mengancam akan membunuh Sayed karena memberi ‘nama orang kafir’ kepada anak laki-lakinya itu. Komentar – komentar lainnya menuding Sayed membahayakan nyawa anaknya sendiri. Bahkan ada yang menuding Sayed sengaja memberi nama Donald Trump kepada putranya demi mendapat suaka di AS. Sayed telah membantah tudingan ini.

“Saya awalnya tidak tahu jika warga Afghan akan sangat sensitif soal nama,” ucap Sayed kepada AFP Sabtu (17/3/2018). Saat sang ayah diwawancarai AFP, Donald terlihat asyik bermain aplikasi musik pada ponsel ayahnya di rumah mereka di Kabul.

Situasi menjadi serius ketika ada seseorang yang memposting foto kartu identitas yang menunjukkan nama anaknya ke internet. Sayed sampai harus menutup akun Facebook-
nya. Tidak hanya via internet, ancaman juga didapat Sayed dari lingkungan tempat tinggalnya di area Syiah di Kabul. Bahkan Sayed dan keluarga diminta untuk angkat
kaki.

“Ketika saya pergi keluar rumah saya merasa terintimidasi,” tuturnya.

Meski menuai kritikan dan kecaman, Sayed mengaku tidak menyesal memberi nama Donald Trump kepada putra bungsunya. Bahkan dengan keras kepala dia mengaku tidak akan mengubah nama anaknya.

“Kemungkinan… dia (Donald-red) akan dipermalukan atau dipukuli oleh teman sekelasnya,” sebutnya. “Saya tidak akan mempertimbangkan ulang (nama anaknya). Tidak peduli dengan orang lainnya,” tegas Sayed.(net)

Share :