Menteri Pendidikan : Jangan Percaya Janji Sekolah Gratis

Share :

ragamlampung.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak masyarakat untuk cerdas terkait sebutan sekolah gratis.

Sebab wacana sekolah gratis menjadi salah satu isu menarik jelang pemilihan kepala daerah untuk menarik simpati masyarakat.

Muhadjir mengatakan, janji memberikan sekolah gratis sudah ketinggalan zaman. Menurut dia, janji sekolah gratis itu, pasti yang dibebankan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau APBD.

“Sekolah gratis baru disebut benar kalau pakai uang dia sendiri. Karena kalau ada yang menjanjikan itu (sekolah gratis) sebetulnya pakai dana APBN atau APBD yang dibiayai negara. Menjanjikan sekolah gratis kepada masyarakat sudah tidak zamannya lagi,” ujarnya.

Saat ini, kata Muhadjir, negara di seluruh dunia tidak memberlakukan lagi sekolah gratis. Bahkan negara seperti Belanda dan Jerman pun sekarang sudah mengenakan biaya dalam meningkatkan dunia pendidikannya.

Biasanya jika ada pejabat yang menjanjikan sekolah gratis pasti sekolahnya tidak terurus karena tidak sungguh-sungguh. Percuma gratis kalau tidak mutu. Ini selalu saya ingatkan bahwa tidak ada sekolah gratis itu,” ujar dia.

Sebagai komitmen memajukan dunia pendidikan, kata Muhadjir, sudah ada acuan yang bisa dilaksanakan. Salah satunya dengan menghimpun dana-dana masyarakat atau para alumnus sekolah yang berhasil.

Dasar untuk menghimpun dana masyarakat, kata dia, sudah kuat sejak terbitnya Peraturan Menteri Nomor 75 Tahun 2016.

“Jadi memang tidak bisa mengandalkan dana pemerintah untuk membangun sekolah. Memang ada dana BOS (bantuan operasional sekolah). Tapi itu kan hanya dana untuk standar pelayanan minimum agar delapan standar bidang pembiayaan pendidikan terpenuhi,” ujar dia.(askur)

Share :