Gawat ….. Limbah Medis RS Mutiara Bunda Diduga Dibakar di Kebun Karet

Share :

ragamlampung.com – Proses pengelolaan limbah medis Rumah Sakit Mutiara Bunda (RS MB) yang berada di jalan lintas timur (jalintim) Kampung Dwiwarga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjaragung, Kabupaten Tulangbawang, diduga kuat dibakar diperkebunan karet.

Proses pengelolaan limbah medis yang diduga tidak memenuhi Standar Operasional (SOP) dan aturan tersebut mendapat sorotan dari masyarakat warga setempat. Mereka menilai, pihak RS Mutiara Bunda terindikasi melakukan kelalaian dalam pengelolaan limbah medisnya.

“Kabarnya limbah medis milik RS Mutiara Bunda dibakar di kebun, dekat kuburan di Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, lokasi tepatnya saya tidak tahu, coba dicek sendiri Pak,”ujar Ari (30) salah satu warga setempat.

Ia menuturkan, proses pembakaran limbah medis rumah sakit sudah berlangsung sejak lama. Ini menjadi tanda tanya, apakah pihak rumah sakit tidak memiliki alat pembakaran limbah tersebut,”terangnya.

Berdasarkan penelusuran dilokasi, ditemukan satu unit bangunan persegi yang dibangun ditengah – tengah kebun karet, tak jauh dari tempat pemakaman umum Kampung Dwi Waga Tunggal Jaya. Diduga kuat bangunan itu difungsikan untuk pembakaran limbah rumah sakit.

Setelah dilakukan pemantauan, ditemukan beberapa bekas jarum suntik, botol obat – obatan dan bekas limbah medis lainnya, yang masih utuh, tidak terbakar. Ditemukannya material limbah medis menandakan bahwa limbah rumah sakit dibakar ditempat tersebut.

Dua orang pegawai petugas pembakaran limbah medis rumah sakit Mutiara Bunda yang berada dilokasi pembakaran mengaku tidak mengetahui, bila ada limbah medis didalam kantong sampah yang dibakarnya.

Keduanya kompak, sama – sama tidak mengetahui secara pasti semua limbah yang dibawa dilokasi pembakaran limbah. Sebab, keduanya hanya bertugas melakukan pembakaran.

“Saya tidak tahu apa – apa Pak. Saya hanya kerja saja. Saya tidak tahu kalau ada limbah medis. Setahu saya yang dikirim sampah. Bukan limbah medis,”kilahnya.

Pemilik Rumah Sakit Mutiara Bunda, melalui pegawainya Nanang, membantah bila pihaknya melakukan pembakaran limbah medis di kebun karet, seperti yang disebutkan tersebut.

Nanang menjelaskan, bahwa RS Mutiara Bunda menjalin kerjasama dan kontrak kerja dengan PT. Biotek Jakarta dalam pengelolaan limbah medisnya. PT. Biotek rutin mengambil limbah medis rumah sakit setempat. Namun pihaknya tidak berkenan untuk menunjukkan bentuk kontrak kerjasama pengolahan limbah medis tersebut.

“Setiap dua Minggu atau seminggu pihak PT. Biotek mengambil limbah medis. Rata – rata rumah sakit swasta dan klinik swasta kontrak dengan PT. Biotek. Ada kok bentuk kontrak kerja samanya,”jelasnya.

Ditanya soal ditemukannya beberapa bekas jarum suntik dilokasi pembakaran, Nanang menjawab bahwa itu adalah wajar. Dari ratusan jarum suntik bila ada yang jatuh satu itu wajar.

“Bila ada jarum suntik yang tertinggal di lokasi pembakaran itu wajar Pak. Ada ratusan jarum suntik. Dan siapa warga yang mengeluhkan adanya lokasi pembakaran itu Pak. Bila Bapak yang mempermasalahkan itu wajar saja,”kata dia. (sbp).

Share :