Pemkab Lamteng MoU dengan UGM Soal Pendidikan dan Argobisnis

Share :

ragamlampung.com,Lamteng – Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, menandatangani Nota Kesepahaman Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU), tentang Pendidikan dan agrobisnis, Jum’at (19/7/2019) lalu, yang berlangsung di Gedung Pusat UGM.

Nota kesepahaman ini, bertujuan untuk meningkatkan potensi sumber daya yang dimiliki, guna mendukung keberhasilan pembangunan, khususnya dalam bidang perekonomian di Lampung Tengah.

Bupati Lamteng, Loekman Djoyosoemarto menyampaikan, bahwa kerjasama ini dilakukan untuk mendukung rencana besar, pembangunan wilayah di Kabupaten Lamteng, baik dalam bidang perekonomian maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

“Salah satu sasaran yang ingin kami capai, adalah peningkatan SDM, dan ini berhubungan dengan kerjasama yang akan kami jalankan dengan UGM,” ujarnya usai penandatanganan MoU.

Bupati Loekman, juga memaparkan profil daerah Kabupaten Lamteng, dengan seluruh potensi yang dimiliki, hal ini disampaikan kepada para perwakilan dari UGM, yaitu meliputi pertanian, peternakan, perkebunan dan pendidikan, serta potensi lainnya.

Lanjut Bupati, ruang lingkup nota kesepahaman bersama ini, juga meliputi bidang-bidang lain, seperti pertanian dan peternakan, pariwisata, lingkungan hidup, serta perencanaan wilayah, ada juga hal yang sangat penting, yaitu
Pemkab Lamteng diberi kesempatan mengirim SDM tamatan SLTA, untuk melanjutkan kuliah di UGM tanpa tes.

Tetapi atas rekomendasi Bupati, setelah melalui seleksi yang dilakukan oleh Pemkab Lamteng, dalam kurun waktu empat tahun, kemudian UGM setiap tahunnya akan mengirimkan mahasiswa, untuk melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat atau KKN.

Isi MoU lainnya, yang tak tidak kalah penting adalah pengembangan potensi wilayah Kabupaten di Lamteng, yaitu rumpun pertanian, perikanan, perkebunan, energi terbarukan, dan
pariwisata.

Ditambahkan Bupati lagi, ada juga MoU tentang pengembangan Muara Cabang Bandarsurabaya, yang akan dijadikan dermaga untuk lintas Jawa – Sumatera, dengan mengeruk muara agar kapal besar dapat sandar, untuk efisiensi dan peningkatan perekonomian.

“Karena kalau semua diangkut lewat darat, akan menimbulkan pemborosan dalam hal kerusakan jalan, seperti halnya saat ini jalan dari Bandarsurabaya ke Kotagajah, yang selalu rusak,” terang bupati. (EA)

Share :