Amrulloh Sebut Pembentukan AKD DPRD Settingan

Share :

ragamlampung.com – Anggota DPRD Kota Metro yang juga sekretaris Fraksi Demokrat Amrulloh SH.M.H, menyebut pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD setempat settingan.

Menurut Amrulloh, settingan pada pembentukan AKD bukan hanya terjadi di DPRD Kota Metro. Namun juga terjadi diseluruh Indonesia.

“Ya benar memang settingan, dalam tata tertib atau aturan-aturan lainnya alat kelengkapan dewan memang di susun, karena semua anggota DPRD selain dari pimpinan dprd wajib masuk ke komisi, tapi kalau diluar komisi tidak wajib. Jadi kalo ada komentar bernada settingan, ini salah. Coba diperbaharui pemikiran tersebut agar tidak didasari pada hal yang negatif thinking,” ujar mantan ketua satuan pelajar dan mahasiswa Pemuda Pancasila kota Metro itu, Sabtu (26/10/2019).

Dia mengatakan, AKD di susun karena anggota DPRD sudah ada 25 orang dan tinggal disusun, susun inikan sama dengan di atur atau di tata dalam bahasa inggris berartikan setting, jadi benar di setting, karna tidak mungkin tiba- tiba bisa tersusun sendiri.

Mantan Ketua Partisipasi Pembangunan Daerah HMI cabang Metro itu pun menjelaskan, dalam penyusunan AKD ini tolak ukurnya bukanlah dari hasil jumlah suara, atau jumlah kursi yang ada di DPRD jika menjadikan ini acuan tentunya tidak tepat dan salah besar, karena tidak ada di dalam Tatib maupun peraturan perundang- undangan lainnya.

Ia menilai, dalam mengartikan dasar pembentukan AKD adalah perolehan suara. Hal itu merupakan pemikiran awam tanpa dasar pemahaman yang memadai dan sudut pandang kepentingan kelompok tersebut saja.

“Yang menyusun AKD ini orang banyak, maka dibutuhkan komunikasi politik, dari komunikasi inilah yang membuahkan susunan alat kelengkapan dewan , ketika memang komunikasi politik ini berdasarkan pengalaman, Demokrat tidak salah jika lebih piawai dalam berkomunikasi sehingga dipercaya menjadi unsur pimpinan komisi, karena dua anggota DPRD fraksi Demokrat sudah dua periode menjadi anggota DPRD, saudara Fahmi anwar sudah 2 periode atau 10 tahun punya pengalaman baik sebagai ketua fraksi, ketua komisi bahkan menjadi pimpinan DPRD Kota Metro, begitupun saudara Basuki Rahmat asam garam dalam berpolitik telah teruji selama dua periode menjadi anggota legislatif.kalau dikaitkan dengan suara Nasdem yang lebih banyak itu tidak berpengaruh dalam penyusunan Alat Kelengkapan Dewan ini,” ujar pria yang pernah menjadi ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia kota metro ini.

“Fraksi – fraksi yang ada di DPRD merekomendasikan anggotanya sesuai dengan kemampuan anggotanya masing – masing untuk duduk di setiap komisi, mudah – mudahan ini merupakan susunan yang terbaik,” ujar anggota DPRD dari Dapil Metro timur yang juga pernah duduk sebagai ketua Asosiasi pengadaan barang dan jasa (Aspanji) Kota Metro ini.(ea)

Share :