ragamlampung.com — Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ansori Sinungan, mengunjungi masyarakat yang berunjukrasa dan menduduki lahan perkebunan tebu PT Bangun Nusa Indah Lampung, di Kabupaten Tulangbawang, Selasa (13/9/2016).
Masyarakat yang berjumlah sekitar 1.000 orang itu tergabung dalam Serikat Tani Korban Gusuran BNIL (STKGB). Mereka berasal dari Kampung Agung Jaya dan Bujuk Agung, Kecamatan Banjar Baru, sudah beberapa hari terakhir ini menduduki areal anak perusahaan CV Bumi Waras.
Ansori tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB, didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Tulangbawang, Pahada Hidayat, dan Kepala Badan Kesbangpol Tulangbawang, Yen Dahren.
Di lokasi, Ansori melihat kondisi masyarakat secara langsung di tenda-tenda dan mengadakan berdialog.
Ia berharap, pihak perusahaan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk menyelesaikan sengketa tanah tersebut. Komnas HAM telah mengumpulkan data sejak pengaduan masuk ke lembaga itu. Namun, dari pihak perusahaan belum menunjukkan itikad mediasi.
“Kita berharap pihak perusahaan membuka diri agar permasalahan ini cepat selesai,” ujarnya.
Dia juga minta pengunjuk rasa dan pihak keamanan tertib selama unjuk rasa. Menjaga suasana kondusif, tidak bertindak anarkis, dan tidak mudah terprovokasi selama proses berjalan. Dan memercayakan kepada pimpinan atau koordinator.
Kepala Kesbangpol Tuba, Yen Dahren mengatakan, kehadiran komisioner Komnas HAM itu untuk melihat situasi dan kondisi warga. “Mereka mengumpulkan data-data di lapangan,” kata Yen,
Sengketa tersebut terjadi karena warga di dua kampung tidak mendapatkan kompensasi tanah pengganti ketika tanah yang mereka diami dijadikan lahan perkebunan tebu. (ar)
Leave a Reply