Panglima TNI: Ada Tentara Lain Ikuti Jejak Agus Yudhoyono

Share :

tentara-indonesia
ragamlampung.com — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak menampik ada prajurit-prajurit TNI di sejumlah daerah yang mengikuti jejak Agus Harimurti Yudhoyono terjun ke dunia perpolitikan.

“Ada, ada. Kebanyakan TNI-AD,” kata Gatot, Jumat (23/09/2016).

Namun, Panglima belum bisa memastikan detail siapa saja prajurit yang terjun ke dunia politik itu. “Saya monitor Jawa Tengah, Jawa Barat ada, tapi belum ada laporan dari Bapak Kasad,” ujarnya.

Menurut Gatot, tidak ada masalah prajurit meninggalkan TNI untuk terjun berpolitik, tetapi proses pengunduran diri harus sesuai dengan prosedur. “Karena ini sebenarnya proses. Sampai dengan Pangdam lalu ke Kasad langsung dibuatkan surat,” tegas dia.

Gatot mengakui berat melepaskan Agus karena dirinya merupakan salah satu prajurit terbaik TNI. Namun, dia menambahkan keberadaan Agus di TNI pasti nanti tergantikan. “Saya menyayangkan, saya sudah siapkan kader, lihat kadernya pilih berpolitik, berat tapi itu hak pribadi, tapi yang lainnya pasti nanti ada lagi,” tutur dia.

Keberatan Gatot atas keputusan Agus terjun ke dunia politik sangat beralasan. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan satu-satunya prajurit tercerdik. Bahkan, belum ada prajurit lain yang mampu menandingi Agus dari seluruh aspek penilaian prajurit TNI.

“Terus terang saja, Mayor Agus ini sejak sekolah taruna nomor satu nilainya. Sampai sekarang belum ada yang bisa menyaingi. Ketika lulus Akmil, juga memperoleh Adhimakayasa. Yang belum tersaingi adalah mental, fisik dan intelektual. Bapaknya belum jadi presiden waktu itu,” kenang Gatot.

Dikatakan Gatot, TNI sebenarnya telah mempunyai sejumlah rencana untuk meningkatkan karir Agus sebagai perwira yang akan diprospek untuk menjadi pemimpin TNI. “Diambil orang-orang terbaik yang disiapkan untuk jadi pemimpin yang akan datang. Mayor Agus masuk di situ. Jadi salah satu kader yang dipersiapkan sebenarnya,” katanya.

Tapi, fenomena mundurnya seorang prajurit TNI untuk terjun ke dunia politik saat ini, wajar dan terjadi di sejumlah negara.

“Memilih karir di politik boleh saja. Kalau di negara maju jarang sampai pensiun, di Singapura jarang sampai pensiun. Jadi, fenomena kemajuan negara seperti itu,” jelas Gatot.

Agus Harimurti Yudhoyono tidak akan bisa kembali menjadi prajurit TNI jika gagal dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

“Saya jamin ketika kalah tidak bisa kembali lagi jadi prajurit TNI karena sudah mengundurkan diri dan langsung kita proses karena itu UU Nomor 10 tahun 2012,” ujar Gatot.

Gatot menambahkan, Agus juga tidak akan dikenai biaya kompensasi atas biaya yang dikeluarkan TNI untuk pendidikan Agus. Sebab, Agus telah menjalani ikatan dinas 10 tahun pertama. “Tidak ada pembayaran kompensasi,” kata Gatot. (ar)

Share :