ragamlampung.com — Kabupaten Waykanan memiliki potensi besar tanaman jagung berupa ketersediaan lahan yang luas.
Tercatat ada lahan seluas 55.350 hektare di lahan tidur atau lahan khusus di register 42, 44, dan 46 Inhutani. Namun, 14 ribu hektare di antaranya masuk ke wilayah Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat.
“Jadi ada potensi 41.350 Ha lahan khusus yang masih bisa kita kembangkan untuk budidaya jagung. Kami berharap PT. Inhutani endukung penanaman jagung atau komoditas lainnya untuk mendukung kesuksesan program kedaulatan pangan nasional,” kata Bupati Waykanan, Raden Adipati Surya.
Bupati mengemukakan hal itu saat panen perdana jagung di kawasan hutan produksi PT. Inhutani V, Waykanan, Sabtu (24/9/2016).
Menurut bupati, tahun 2016 ini Provinsi Lampung mempunyai kuota untuk pengembangan tanaman jagung di lahan khsusus dari Kementrian Pertanian seluas 55.000 Ha.
Kabupaten Waykanan sudah mengajukan 13.600 Ha yang diharapkan bulan Oktober nanti bisa dimulai penanamannya.
“Kami berharap Inhutani yang sudah mengajukan 10.000 Ha untuk penanaman jagung ini bisa direalisasikan,” kata Adipati.
Hasil panen jagung yang masuk program ini nantinya ditampung oleh Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), dengan ketentuan harga terendah berpedoman pada harga yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.
“Kami berharap kerja sama dengan GPMT bukan sebatas menampung hasil produksi jagung, tapi memberikan bantuan atau pinjaman kepada petani berupa sarana produksinya,” katanya.
Program pengembangan padi, jagung, dan kedelai (pajale), terutama untuk komoditas jagung bisa memberikan nilai ekonomi yang baik untuk petani.
Saat ini harga singkong ada posisi sangat rendah di bawah Rp700 /kg, sehingga komoditas jagung bisa menjadi alternatif bagi petani mendapatkan penghasilan lebih baik daripada tanaman singkong.
Bupati mengatakan, di Kabupaten Waykanan komoditas jagung telah lama dikembangkan. Hal ini bisa dilihat berdasarkan luas tanam dari bulan Oktober 2015 sampai Agustus 2016 mencapai 20.419 Ha, dengan luas panen 19.197 Ha, tersebar di 14 Kecamatan.
Dari luas panen tersebut dihasilkan 87.181 ton jagung kering panen dengan produktivitas per hektare mencapai 45,41 kuintal per hektare. (ar)
Leave a Reply