ragamlampung.com — Komisi II DPRD Lampung Utara, menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon dewan Direksi Lampura Niaga, di kantor DPRD setempat, Senin (3/10/2016). Calon direksi tersebut Suheri, Sabirin Samad, Arizon dan Marwan Effendi.
Ujian dipimpin Ketua Komisi II Herwan Mega, dan para calon direksi itu ditanyakan kemampuannya mengelola perusahaan daerah.
Salah satu calon direksi mengatakan, perusahaan daerah itu akan sehat jika ditopang dana Rp10 hingga Rp15 miliar per tahun. Jika hanya dibantu Rp1 miliar oleh pemerintah daerah akan sia-sia.
Anggota Komisi II Wansori, mengatakan, Lampura Niaga harus ditopang anggaran besar dan menghasilkan pendapatan asli daerah, serta mandiri.
“Karena itu, kita minta semua calon direksi membuat pakta integritas, sebagai komitmen bersama memajukan perusahaan ini,” katanya.
Salah satu calon direksi, Suheri kepada wartawan mengatakan, perusahaan ini bisa berkembang dan mandiri jika ditopang dana besar dari pemerintah.
“Kalau sampai pemerintah mengalirkan dana Rp10 sampai Rp15 miliar dalam setahun anggaran, kita siap bersaing. Kita akan buka SPBU milik daerah,” katanya.
Dia memastikan, jika ada sebesar itu, perusahaan tak akan meminta bantuan lagi kepada pemerintah daerah tiap tahun. “Karena kita kelola perusahaan yang sehat dan berjalan,” katanya.
Tapi, kata dia, jika dibantu hanya Rp1 miliar tiap tahun, uang tersebut setengahnya habis untuk pembayaran gaji karyawan. Belum lagi bahan baku dan ongkos produksi. (ar)
Leave a Reply