ragamlampung.com – Pemuda hari ini hampir kehilangan jati dirinya. Niai-nilai idealisme, patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan tergerus dibawa arus globalisasi. Arus globalisme ini melahirkan budaya hedonis dan ketergantungan dengan budaya modernis. Hal ini disampaikan ketua DPD Komite National Pemuda Indonesia (KNPI) Tulang Bawang Reka Punnata kepada ragamlampung.com Rabu malam (26/10/2016).
Reka menyebut, pemuda hadir tidak lagi sebagai agen of change tapi lebih pada posisi follower (pengikut).
“Inisiasi kepeloporan dan idealisme hampir tidak bisa ditemui di organ kepemudaan. Terbawa arus neoliberalisme, materialisme jadi arah perjuangannya dilakukan apabila ada pamrih. Masih tertidur ketika melihat segala penindasan dan kesengsaraan masyarakat yang terjadi,” tegas Reka yang juga ketua KPU Tulang Bawang ini.
Menurutnya, pemuda harus bersatu melawan kapitalisme, menghidupkam semangat nasionalismenya dan mempertahankan harta yang berharga dalam setiap diri pemuda yaitu idealisme korupsi, narkoba dan radikalisme menjdi musuh besar bangsa.
“Sasarannya tak lain adalah pemuda. Apabila tidak dibentengi dengan semangat nasionalisme dan idealisme maka pemuda akan tergilas. Perjalanan bangsa akan stagnan karena pemuda sebagai ahli waris bangsa telah terjebak dengan arus hedonisme yang lahir dari sistem neoliberalisme yang semuanya tergantung dengan materi,” kata Reka.
Ditambahkan Reka, DPD KNPI sebagai bagian kecil dari jejaring KNPI di seluruh Indonesia mengajak pemuda-pemudi untuk bangkit.
“Mari bersama membangun peradaban bangsa sebagaimana cita-cita para pemuda 88 tahun yang lalu yaitu indonesia satu, Indonesia yang benar-benar merdeka,” pungkasnya. (toni)
Leave a Reply