ragamlampung.com — Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Lampung pesimistis dengan capaian pemasukan daerah dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) pada tahun 2017.
Hal itu berdasarkan target tahun 2016 sebesar Rp688 miliar, tapi terpangkas Rp100 miliar sehingga target hanya tercapai Rp588 miliar.
Sekretaris Dispenda Lampung A. Rozali mengatakan, sulitnya pencapaian target itu karena yang disetujui DPRD Lampung terlalu tinggi, dan tanpa memerhatikan situasi perekonomian daerah yang termasuk labil.
“Kami anggap penetapan targetnya terlalu besar. Karena kondisi perekonomian kita saat ini belum mendukung. Makanya terjadi penyusutan target Rp100 miliar,” kata Rozali, Kamis (14/12/2016).
Kondisi perekonomian di daerah berpengaruh terhadap berbagai sektor. Seperti besar atau kecilnya daya beli masyatakat untuk membeli kendaraan.
“Jika perekonomian lagi sulit, masyarakat tidak memikirkan beli kendaraan lagi. Asumsi kita, masyarakat lebih cenderung memenuhi biaya hidup seperti makan dan sebagainya,” ujarnya.
Karena itu, Rozali memerkirakan target tahun 2017 masih bergantung kondisi perekonomian seperti tahun lalu, sehingga penyusutan target bisa terjadi lagi,
“Tahun ini saja hingga 13 Desember 2016, dari Rp688 miliar baru tercapai 78 persen atau sekitar Rp536,64 miliar. Tapi, kita lihat saja tahun depan,” katanya. (ar)