ragamlampung.com — Sebanyak 900 burung hasil penyiataan Balai Karantina Bandarlampung dan wilayah kerjanya, selama tahun 2016 hingga 2017, dilepasliarkan. Balai itu juga memusnahkan kulit ular, kulit biawak, dan daging kerbau India yang merupakan hasil operasi di tahun yang sama.
Pelepasliaran 800 burung jenis ciblek, 60 ekor burung pleci, dan 80 ekor burung pelatuk, dilakukan di halaman kantor balai tersebut, Kamis (12/1/2017).
Sedangkan pemusnahan terdiri 2 koli kulit ular jenis sanca kembang seberat 40 kg, dan 1 koli kulit biawak seberat 11 kg, serta daging kerbau india 50 kg.
“Seluruh kulit ular, biawak, dan daging kerbau yang disita petugas merupakan barang paket kiriman dari pulau Jawa. Sedangkan burung berasal dari Bandarjaya, Lampung Tengah” kata Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini. (ar)
Leave a Reply