ragamlampung.com — Kasus pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un
membuka tabir pembunuh bayaran. Cerita fiksi di film-film ternyata ada di dunia nyata,
meski lebih rumit dan dihalangi tirai tebal untuk menutupinya.
Kasus di Malaysia itu membuka berbagai varian teori bahwa Korea Utara masih menerapkan
model mata-mata yang disebut honey trap. Seperti film legendaris agen James Bond, di
negara itu menggunakan mata-mata wanita cantik untuk menggali informasi dari musuh
hingga membunuh lawan.
Rezim negara itu menyiapkan mata-mata dan pembunuh bayaran wanita untuk melenyapkan musuh negara. Korban mulai politikus, pengusaha hingga siapa saja yang menjadi musuh yang berkuasa.
Jin-sung, pendiri situs berita independen, New Focus International, memaparkan, program
tersebut adalah gagasan dari Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un.
Jong-il punya ide itu setelah rencana pencucian otak terhadap orang-orang yang dia
culik dari Jepang, Korea Selatan, Rumania, Thailand, dan Lebanon untuk dijadikan mata-
mata tidak berhasil.
Jin-sung mengatakan, para wanita muda yang memiliki penampilan menarik akan direkrut
dari universitas atau bahkan sekolah menengah. Mereka kemudian dilatih dalam seni
bercinta dan mata-mata.
“Mereka akan diawasi secara ketat oleh Office 915 dari Komando Strategis Partai
Pekerja. Segala sesuatu yang mereka butuhkan disediakan oleh entitas yang paling kuat
di Korea Utara, Departemen Organisasi dan Bimbingan Partai Pekerja,” kata Jin-sung.
Pada 2008, pemerintah Korea Selatan mengeluarkan peringatan kepada personel militer dan
pengusaha tentang skema ‘honey trap’ Korea Utara menyusul tertangkapnya salah satu
mata-mata yang terkenal cantik, Won Jeong-hwa.
Tahun 2013, ABC Australia menyiarkan wawancara eksklusif dengan ratu mata-mata Korea
Utara, Kim Hyun-hee. Wanita itu dipersiapkan oleh Pyongyang untuk menanam bom di sebuah pesawat penumpang Korea Selatan.
Misi yang dilakukan tahun 1987 itu berhasil dan semua 115 orang di penerbangan Korean
Airlines 858 tewas.
Hyun-hee saat ditanya bagaimana awal menjadi mata-mata, mengatakan bahwa otoritas Korea Utara mendekatinya di taman bermain kampus dan memaksanya ke dalam pelatihan mata-mata.
“Saya diajarkan pemimpin kami Kim Il-sung (kakek Kim Jong-sun) adalah dewa. Anda
diajarkan untuk menempatkan dia di atas orang tua Anda sendiri,” katanya. (ar)
Leave a Reply