ragamlampung.com — Galeri Nasional Indonesia kembali mengadakan pameran keliling ke berbagai kota di Indonesia. Di Lampung menampilkan tema “Spirit Khua Jukhai”, berlangsung di Taman Budaya, mulai 22 sampai 29 Maret 2017. Pameran itu menampilkan dan memperkenalkan karya-karya koleksi Galeri Nasional Indonesia (koleksi negara) kepada masyarakat luas.
Pameran hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung beserta UPTD Taman Budaya Provinsi Lampung. Dikuratori A. Sudjud Dartanto, David, dan Joko Irianta.
Khua Jukhai dalam bahasa Lampung adalah ‘Khua’ artinya dua dan ‘Jukhai’ adalah keturunan atau kelompok. Selanjutnya dapat diartikan lebih lanjut bahwa “Spirit Khua Jukhai” adalah semangat pencampuran budaya dari “masyarakat setempat” dengan budaya dari “masyarakat pendatang” untuk membangun ruang geo-kultural Lampung baik secara sosial, budaya, politik, dan arsitektur.
Pameran itu menampilkan 40 karya seni rupa, 15 di antaranya karya pilihan koleksi Galeri Nasional Indonesia (koleksi negara). Seperti karya A.D. Pirous, Affandi, Eddy Purwantoro, Helmy Azeharie, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Ida Hadjar, I Nyoman Gunarsa, Kusnadi, Mochtar Apin, R. Basoeki Abdullah, Raden Saleh Sjarif Boestaman, Subardjo, Trisno Sumardjo, dan Widayat.
25 karya lainnya hasil olah artistik para perupa Lampung terpilih. Seperti karya Bunga Ilalang, Eddy Purwantoro, Helmy Azeharie, Koliman, Nurbaito, Subardjo, dan perupa Lampung lainnya.
Tubagus ‘Andre’ Sukmana berharap pameran itu memberikan suguhan yang menarik sekaligus inspiratif serta edukatif untuk para pelajar dan masyarakat Lampung. Juga diharapkan memberi tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk menyaksikan langsung karya-karya asli yang memiliki nilai historis dalam sejarah seni rupa Indonesia.
Pameran juga diisi dengan program publik, seperti pendampingan edukasi selama pameran berlangsung, sehingga masyarakat mengenal lebih dekat para perupa maestro Indonesia dan perupa Lampung. (ar)