ragamlampung.com — Jagat maya juga berduka atas ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. Tanda pagar (tagar) #Prayforjakarta di Twitter menjadi trending topik dunia. Hingga pukul 23.50 WIB, tercatat 29 ribu cuitan menggunakan tagar tersebut.
“Everyone, please stay safe! #prayforjakarta,” kata penyanyi, Raisa Andriana lewat akun twitternya @Raisa6690 pada Rabu (24/5/2017) malam.
Namun, media sosial Facebook tampaknya tidak memberikan perhatian lebih untuk musibah tersebut. Tiap kejadian ledakan bom di Jakarta, media sosial ini tak pernah mengaktifkan fitur Safety Check. Dengan fitur ini penggunanya dapat melaporkan kondisinya saat terjadi krisis atau bencana.
Ketika bom Thamrin bulan Januari tahun lalu. Facebook tidak mengaktifkan fitur pemantau keselamatan pengguna. Padahal beberapa hari lalu, saat ledakan bom di konser Ariana Grande di Inggris, Facebook langsung mengaktifkan fitur itu.
Sementara itu, Kedutaan Besar Singapura di Jakarta mengeluarkan peringatan konsuler (consular notice) setelah kejadian bom itu. Dilansir dari Straits Times, Kamis (25/5/2017), peringatan itu menyarankan kepada warga Singapura di Jakarta untuk menghindari daerah sekitar lokasi ledakan.
Warga Singapura juga diimbau memantau media dan perkembangan yang terjadi serta mengambil semua tindakan yang diperlukan sebagai tindakan pengamanan.
Ledakan di Terminal Rambutan pukul 21.00 WIB itu mengakibat 15 orang (5 di antaranya anggota Polri). Dari jumlah itu tiga orang meninggal (1 anggota Polri, 1 warga sipil, 1 orang diduga pelaku). (ar)