Anggaran Kerjasama Pemkot Metro-Media Massa Tak Cukup untuk 1 Tahun

Share :

ragamlampung.com,Metro – Anggaran kegiatan terkait Kerjasama Kemitraan dengan media massa yang terdapat pada APBD Murni tahun anggaran 2019 ternyata tidak mencukupi kebutuhan anggaran selama satu tahun penuh.

Ternyata hal ini juga telah berlangsung pada beberapa tahun anggaran sebelumnya. Tentunya hal tersebut menyebabkan diperlukannya anggaran tambahan pada setiap APBD Perubahan tahun anggaran berjalan.

Anggaran APBD Murni Tahun Anggaran 2019 untuk langganan surat kabar dan majalah melalui kegiatan kemitraan dengan Media Cetak dan electronik No DPA: 2.10.01.18.14 sebesar Rp.1.060.080.000, hanya mencukupi untuk pembayaran selama 8 (delapan) bulan saja.

Sedangkan kebutuhan anggaran di perlukan selama setahun (12 bulan) adalah sebesar rp: 1.679.420.000,-. Sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar Rp:619.340.000.

Anggaran untuk Publikasi Khusus dan Advetorial di media massa (media cetak,televisi dan media online) melalui kegiatan penyebar luasan informasi Pemerintahan Daerah Kota Metro No DPA 2.10.01.18.02, Sebesar Rp.583.896.400,- juga tidak mencukupi untuk satu tahun anggaran penuh.

Kebutuhan anggaran selama satu tahun di perlukan sebesar Rp.2.155.296.400,- sehingga terdapat kekurangan anggaran sebesar Rp.1.571.400.000. sesuai dengan laporan kebutuhan penambahan anggaran kegiatan kemitraan dengan media massa pada APBD Perubahan T.A.2019 dari Kominfo pada (24/6/2019).

Sementara diketahui angka yang di dapat dari Kepala BPKAD Kota Metro Supriyadi yang dititipkan melalui salah seorang stafnya Akbar adalah Anggaran untuk media electronik dan cetak Rp 1.060.080.000, untuk media online adalah Rp: 503.000.000.

“Nasib anggaran media online di kominfo devisit mengingat jumlah media online yang ada cukup banyak sekitar 93 media online,” jelas Farida selaku Kadis Kominfo saat ditemui awak media beberapa waktu lalu.

Namun ketika awak media pertanyakan dan ingin melihat media online apa saja yang terdaftar dikominfo, pihak Kominfo terkesan enggan memberikan dan memperlihatkan daftar nama media serta wartawannya.

”Kami hanya ingin memperjuangkan nasib media online yang ada di kota Metro kalau memang ada ketransparan,”ujar Nia salah satu Wartawati Kota Metro.

Menurut kepala Bappeda kota Metro, Bangkit, selama ini dia hanya melihat hanya beberapa media online yang terlihat aktif di Metro.

“Kalau sampai membengkak mencapai 93 media kami ingin melihat media dan wartawannya yang ada dikota Metro,” tegasnya.(EA)

Share :