Pemerintah Kota Metro Deklarasi Sekolah Ramah Anak

Share :

ragamlampung.com,Metro – Pemerintah Kota Metro mengadakan acara Deklarasi Sekolah Ramah Anak, dengan diikuti sebanyak 70 peserta yang bertempat Aula Pemmerintah Derah Kota Metro, Rabu (06/11/19).

Acara yang dibuka oleh Walikota Metro Achmad Pairin sekaligus juga diadakan Pelatihan Sekolah Ramah Anak Bagi Pendidik, Tenaga Kependidikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Universitas Lampung. Tampak hadir pada acara tersebut Wakil Walikota Metro, Ketua DPRD Kota Metro, Anggota Forkopimda Kota Metro, Fasilitator Pelatihan Sekolah Ramah Anak Provinsi Lampung Sauwiyah, Kepala OPD se-Kota Metro dan para perwakilan tenaga pendidik dari SD, SMP, SMA dan SMK se-Kota Metro.

Kepala Dinas PP PA PP dan KB Prayetno menyampaikan, tujuan kegiatan ini sebagai perwujudan percepatan Kota Layak Anak (KLA), meningkatkan berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan bagi anak. Dari program ini telah ditetapkannya 25 Sekolah Ramah Anak pada tahun 2018.

“Dengan acara ini diharapkan seluruh sekolah yang ada di Kota Metro, segera menyusul untuk menjadi Sekolah Ramah Anak, serta untuk meningkatkan kinerja pendidik dan mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter,” ujarnya.

Pada sambutan Walikota Metro Achmad Pairin, mengatakan bahwa kasus kekerasan terhadap anak seakan tak ada habisnya dan sangat memprihatinkan. Untuk itu diperlukan peran masyarakat, peran pendidik, sekaligus peran keluarga untuk mendidik secara ramah bagi pertumbuhannya.

“Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Metro telah melakukan berbagai upaya yang berkaitan dengan hal tersebut, salah satunya dengan adanya Deklarasi Sekolah Ramah Anak. Saya harapkan kegiatan ini tidak hanya sebagai simbol saja, melainkan dapat dilaksanakan dengan baik dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain,” ungkap Pairin.

Pairin menambahkan upaya dalam proses pembelajaran ini harus didukung dari berbagai pihak, seperti anak-anak yang ada disekolah dapat terpenuhi hak-haknya.

“Mengingat saat ini 8 jam anak di dalam sekolah, sehingga keselamatan menjadi prioritas bagi seisi sekolah. Maka dari pada itu, sangat perlu adanya kerja sama yang baik antara instansi Pemerintah, sekolah, orang tua, serta masyarakat, bahkan juga dunia usaha dan media massa, untuk dapat menjalin kerjasama dengan baik demi mendukung kegiatan ini,” katanya.

Lebih lanjutnya, Pairin mengimbau kepada orang tua yang berperan sangat penting dalam menekan kenakalan remaja, menumbuhkembangkan potensi dari anak, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, serta menghargai pendapat anak dan menanamkan nilai-nilai akhlak yang mulia, cerdas, tangguh dan mandiri.

“Kami juga berpesan, agar para guru lebih jeli dalam memahami sikap dan perilaku siswa, serta menciptakan suasana yang menyenangkan demi kenyamanan siswa dalam belajar. Sehingga tercipta kondisi lingkungan sekolah yang kondusif bagi anak,” tutup Pairin. (ea)

Share :