Walikota Metro Pairin Tinjau Lokasi Banjir

Share :

ragamlampung.com,Metro – Walikota Metro Achmad Pairin beserta rombongan meninjau beberapa titik lokasi banjir pasca diguyur hujan lebat pada selasa (31/12/2019) malam.

Diketahui, tinjauan tersebut dilakukan dibeberapa wilayah yang sempat terendam banjir, seperti di wilayah Metro Barat dan Metro pusat.

Pada tinjauannya, Achmad Pairin beserta rombongan melihat dan mengamati penyebab terjadinya banjir yang melanda Kota Metro, serta mencarikan solusi dalam menangani masalah tersebut.

“Saya turut berduka atas musibah banjir ini, dan banjir itu jugakan pasti ada sebab dan akibat, tetapi tetap akan kami lakukan proses dengan semaksimal mungkin, contohnya di perumahan Pemerintah Daerah (Pemda) sampai kali bunut nanti akan kami lakukan pengerukan. Dan untuk wilayah Metro Timur nanti akan kami lakukan rapatkan seperti apa solusinya, dan untuk jembatan penghubung antara Metro dan Lampung Timur yang berada di Tejosari yang jebol ini nanti akan kami sampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, karena ini merupakan tanggung jawabnya,” ucapnya Pairin usai melakukan peninjauan, Kamis (02/01/2020).

Selain itu Camat Metro Timur, Rosita juga mengungkapkan, banjir yang menggenang dibeberapa wilayah di Kota Metro ini bukan merupakan banjir, tetapi hanya air menggenang.

“Sebenarnya inini bukan banjir ya, kalau saya bilang ini hanya air menggenang saja, karena hujan yang deras dan drainase tidak bisa menampung makanya air menggenang. Tetapi dalam waktu satu jam setelah hujan reda, air yang menggenang di rumah warga itu juga akan hilang,” ungkapnya.

Namun, ia juga berharap untuk dilakukan penataan kembali area-area yang sempat terendam banjir dan juga area yang memungkinkan dapat terendam banjir.

“Namanya Kota itu harus tertata dengan baik, bagaimana cara air-air itu tidak bisa menggenangi perumahan warga, misalnya perbaikan drainase,” tukasnya.

Selain itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk memiliki kesadaran menjaga pola hidup yang perduli akan lingkungan.

“Selain drainase yang kecil, masyarakat juga tidak perduli untuk menjaga pola hidup akan lingkungan. Sebenarnya kalau mereka mau gimana caranya gotong royong ngebesarin saluran itu membebaskan dari sampah-sampah si sebenarnya selesai,” pungkasnya.

Namun ia tetap berharap kepada pemerintah untuk tetap melakukan pembangunan, agar permasalahan tersebut bisa teratasi.

“Tak hanya pemeliharaan dari warga saja, pemerintah juga tetap harus melakukan pembangunan dalam mengatasi banjir ini, seperti pelebaran drainase, dan mengatur lokasi aliran tersebut akan kemana,” tuturnya.(rls/ea)

Share :