ragamlampung.com — Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengadakan pertemuan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), membahas berbagai potensi unggulan di Provinsi Lampung.
“Gubernur dan BPPT di Jakarta membahas tiga agenda utama, di antaranya perkembangan status teknolopolitan di Lampung, bioetanol, dan Beras Sehatku produksi Tecknopark Lampung Tengah,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Lampung, Bayana, akhir pekan lalu (19/8/2016).
Terkait kawasan teknopolitan, Bayana menjelaskan, pemprov berkeinginan membangun kawasan industri-Lampung Industrial Technopark (LITP), dan telah berkoordinasi dengan BPPT. Bahkan di tataran teknis pun telah dibentuk tim percepatan pengembangan kawasan teknopolitan Provinsi Lampung.
Kawasan teknopolitan ini akan menekankan pada pembangunan berbasis teknologi untuk mendorong dan mempercepat perekonomian di Provinsi Lampung.
“Tentunya rencana ini harus didukung dengan sarana dan prasarana bagi berkembangnya kegiatan iptek, kegiatan produktif, dan gerakan masyarakat untuk berkolaborasi membangun daerah dengan memanfaatakan potensi unggulan yang dimiliki,” kata Bayana mengutip pernyataan gubernur.
Bayana menjelaskan, untuk pembangunan kawasan teknopolitan ini gubernur berharap pelaku industri adalah masyarakat Lampung dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Gubernur berharap masyarakat Lampung dapat menjadi inti dari berbagai kegiatan industri di kawasan ini nantinya, bukan menjadi penonton dan tersingkirkan. Sehingga kawasan ini bermanfaat untuk membangun masyarakat serta membangun sosial budayanya,” terangnya.
Terkait bioetanol Lampung, Bayana menjelaskan, Pemerintah Provinsi Lampung akan lebih serius lagi dalam menggali potensi yang ada sebagai salah satu alternatif energi terbarukan. Hal ini sebagaimana komitmen Pemerintah Provinsi Lampung menjadikan Lampung sebagai daerah lumbung energi.
“Hal ini masih terus kami upayakan bersama sebagaimana komitmen kuat dari Gubernur Lampung untuk menjadikan Lampung mandiri energi bahkan diharapkan bisa menyuplai energi ke daerah lain,” ujarnya.
Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Lampung Mulyadi Irsan mengatakan, terkait rencana program beras sehatku produksi Lampung Tengah, Pemerintah Provinsi Lampung memiliki kebijakan untuk membudayakan “One Day No Rice” untuk masyarakat sehat bisa mengganti beras padi dengan beras sehatku dan beras siger produksi technopark Lampung Tengah.
Hasil pertemuan tersebut akan segera ditindaklanjuti kepada jajaran satuan kerja perangkat daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Tentunya sebagaimana harapan Pak Gubernur untuk bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas menuju Lampung maju dan sejahtera,” tambahnya. (ar)
Leave a Reply