ragamlampung.com — Jumlah siswa baru yang masuk sekolah menengah atas ( SMA) negeri di Kabupaten Tulang Bawang Barat, tahun ajaran ini berada di bawah kuota. Hal itu terlihat berdasarkan jumlah ruang rombongan belajar (rombel) di 14 SMA negeri di kabupaten itu.
Keterangan yang diperoleh, Selasa (23/8/2016), ada beberapa faktor yang memengaruhi tidak terpenuhinya kuota tersebut, salah satunya minat siswa masuk ke SMA negeri. Mereka lebih memilih sekolah kejuruan atau madrasah aliyah.
Data Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Tubaba, dari 14 SMA negeri se-Tubaba, ruang rombel yang tersedia untuk siswa baru ada sebanyak 63 rombel. Jika diasumsikan satu rombel maksimal berisi 34 siswa, maka kuota yang ada mampu menampung sebanyak 2.142 siswa baru.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tubaba menyebutkan, lulusan tingkat SMP sederajat tahun 2016 ada sebanyak 4.206 siswa, terdiri SMP negeri sebanyak 3018 siswa, SMP swasta 585 siswa, dan MTs sebanyak 603 siswa.
Namun, pada PPDB tahun ini hanya 47 rombel saja yang terisi dengan jumlah total siswa sebanyak 1.498. Angka ini pun masih belum memenuhi kapasitas rombel bagi siswa yang diterima di SMA negeri. Sebab jika diasumsikan minimal 34 per rombel, maka untuk 47 rombel seyogyanya ada 1.598 siswa.
“PPDB tahun ini siswa yang masuk di SMA negeri lebih sedikit dari kuota rombel yang tersedia. Yang penuh hanya SMAN 1 Tumijajar, SMAN 1 Tulang Bawang Tengah, dan SMAN Batu Putih. Sedangkan 11 sekolah lainnya masih di bawah kuota,” kata Bendahara MKKS SMA Kabupaten Tubaba, Sirdin Effendi.
Menurunnya minat belajar di SMA negeri itu kemungkinan karena mereka berminat ke sekolah lain. Seperti ke Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah (MA). “Kalau lulusan SMP yang melanjutkan sekolahnya keluar daerah mungkin ada, tapi saya rasa persentasenya sangat sedikit. Begitu juga yang masuk di MA. Menurut saya paling banyak masuk ke SMK,” imbuh Sirdin. (ar)
Leave a Reply