ragamlampung.com – Dimas Kanjeng mengaku pernah diundang secara resmi ke Istana Negara saat acara Maulid Nabi, Pelantikan Ketua KPK, juga peringatan 17 Agustus. Saat itu, yang mengundangnya Yudi, deputi di Kepresidenan.
Di kantor polisi juga, Dimas Kanjeng masih ngotot kalau dirinya punya kekuatan menggandakan uang. Namun, saat ditantang untuk mempraktikkannya, ia tak bisa memenuhinya dengan berbagai dalih.
“Kadang bisa, kadang tidak. Sejak masuk sini, tidak bisa konsentrasi,” kata dia.
Dimas Kanjeng mengaku tak hafal lagi berapa jumlah uang yang telah digandakan olehnya. Ia memperkirakan jumlahnya sudah mencapai Rp1,7 trilun. Uang itu disimpan di kediaman sultannya di Bangil, Pasuruan, Jatim. Uang tersebut khusus untuk hasil penggandaan.
Lain pula dengan uang titipan dari para pengikutnya. Semua uang itu diserahkan pada seorang guru spiritualnya yang bernama Abah Dofir di Kemang, Jakarta. Uang itu dikirimkan olehnya selama 3 bulan satu kali dengan menggunakan mobil boks. (ar)
Leave a Reply