ragamlampung.com -– Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mendapatkan laporan melalui layanan pesan singkat dari warga Kabupaten Karawang tentang keberadaan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang yang dibiarkan tergolek selama berhari-hari tanpa penanganan medis yang memadai.
Setelah dicek kebenaran pesan tersebut ternyata benar, tapi pasien yang membutuhkan perawatan bukan hanya satu, melainkan tiga orang. Pasien itu Riki Ramdani, asal Rawa Gabus, Teluk Jambe, Karawang diketahui menderita penyakit muntaber dan mengalami penurunan cairan tubuh secara drastis.
Pasien kedua dan ketiga merupakan kakak beradik yakni Indriyani (9) menderita penyakit epilepsi dan Yahya Ridwansyah (2) penderita penyakit syaraf. Kedua pasien ini diketahui merupakan warga Puseur Jaya, Kecamatan Teluk Jambe Kabupaten Karawang.
Akibat laporan ini, Dedi yang sedang menempuh perjalanan untuk menghadiri undangan sebuah acara di Bekasi, Rabu (19/10/2016) malam, rela memutar arah untuk menuju RSUD Kabupaten Karawang. Padahal, saat laporan tersebut diterima, ia sedang berada di ruas jalan tol Cikampek–Jakarta.
Sampai di RSUD Kabupaten Karawang, Dedi yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda tersebut langsung menemui pasien dan meminta penanganan dari tim dokter Rumah Sakit. Namun, karena ketiadaan dokter spesialis anak dan baru bisa hadir esok hari, Dedi dengan sigap membawa pasien tersebut menuju Rumah Sakit Cito Mandaya Teluk Jambe Karawang agar segera mendapatkan perawatan.
Bahkan, Dedi Mulyadi menggendong pasien miskin tersebut turun dari mobil dan membawanya menuju ruang perawatan rumah sakit dengan berjalan kaki.
“Saya ada terima SMS, ada dua keluarga pasien yang dibiarkan tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya. Tadi saya hampir sampai ke Bekasi, mau hadiri undangan, tapi demi kemanusiaan saya meminta supir untuk memutar balik kendaraan agar bisa menjemput pasien,” jelas Dedi saar ditemui di Rumah Sakit Cito Mandaya Karawang.
Kepada keluarga pasien, Dedi berpesan agar tidak perlu khawatir memikirkan biaya perawatan anak-anak mereka karena dirinya bersedia menanggung seluruh biaya perawatan dengan menggunakan uang pribadinya.
“Sampai sembuh Insya Allah saya tanggung biayanya. Pihak keluarga tidak perlu khawatir,” tegas Dedi.
Franky (32) orang tua Riki Ramdani (1) menuturkan sudah tiga hari ia dan anaknya berada di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang namun tak kunjung mendapatkan perawatan. Sementara diketahui kondisi kesehatan anaknya tersebut terus mengalami penurunan secara drastis.
“Saya capek Pak, ‘dipingpong’ kesana kemari, saya memang orang kecil, ini juga hanya pegang uang Rp300 ribu tapi saya memberanikan diri saja membawa anak saya ke rumah sakit karena bingung harus kemana lagi. Sampai disini ternyata anak saya dibiarkan saja selama tiga hari tanpa penanganan,” kata Franky.
Buruh serabutan yang menghuni Saung Plastik ini sudah berniat membawa anaknya untuk kembali ke saung plastik yang mereka tinggali. Namun niat tersebut ia urungkan karena ada bantuan dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Sambil menitikan air mata ia pun mengucapkan terima kasih kepada Dedi.
“Tadinya mau saya bawa pulang saja, saya tinggal di saung plastik Pak, tidak punya rumah. Tapi Alhamdulillah ada Pak Dedi datang menolong, bahkan menjamin seluruh biaya perawatan anak saya,” tambah Franky terharu.
Hal senada dikatakan Iwan (40) orangtua Indriyani (9) dan Ridwanysah (2). Ia mengaku anaknya sama sekali belum mendapatkan penanganan padahal diketahui saat memasuki Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Karawang pun anaknya tersebut sudah dalam keadaan kejang-kejang.
Keadaan yang sama dialami oleh adik Indriyani, Ridwansyah, setelah seminggu dirawat di RSUD Karawang, kondisinya sempat dinyatakan stabil oleh tim dokter Rumah Sakit setempat namun setelah pulang ke rumah, anak berusia dua tahun tersebut kembali mengalami kejang-kejang karena gangguan syaraf yang dideritanya.
“Bingung Pak, orang tua mana tega melihat anaknya seperti itu. Adiknya boleh pulang tapi setelah di rumah penyakitnya kambuh lagi,” kata Iwan.
Setelah memastikan seluruh pasien tersebut mendapatkan perawatan yang layak dari pihak Rumah Sakit Cito Mandaya masing-masing di ruang anak Kelas I yakni ruang 315 dan 318, Dedi Mulyadi kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Bekasi untuk menghadiri undangan dari panitia acara setempat. (ps/dr)
Leave a Reply