ragamlampung.com — PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi 2.233 Giga Watt Hour (GWh) listrik dari pembangkit panas bumi hingga kuartal III 2016. Angka tersebut telah melampaui target yang ditetapkan anak usaha PT Pertamina (Persero) sebesar 2.216 GWh untuk sepanjang 2016.
“Hingga akhir 2016, PGE merevisi target produksi listrik pembangkit panas bumi menjadi 3.075 GWh,” ujar Sekretaris Perusahaan PGE, Tafif Azimudin, Senin (24/10/2016).
PGE saat ini mengelola lima unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yaitu Kamojang dengan total kapasitas 235 Megawatt (MW) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kamojang-Darajat, Jawa Barat; empat unit PLTP Lahendong berkapasitas 80 MW di WKP Lahendong, Sulawesi Utara; dan dua unit PLTP Ulubelu berkapasitas 55 MW di WKP Gunung Way Panas, Lampung.
Selain menghasilkan listrik dari tiga WKP tersebut, PGE juga tengah melakukan pengembangan bisnis panas bumi di Kamojang, Karaha, Lahendong, Ulubelu, dan Lumut Balai.
Untuk proyek steam field, PGE tengah menggarap proyek Hululais dan Sungai Penuh. Serta empat proyek tahapan eksplorasi, yaitu Bukit Daun, Margabayur, Lawu dan Seulawah.
“Infrastruktur di Bukit Daun dengan membangun jalan masuk ke hutan lebih dari 20 kilometer sudah finalisasi, rencana Oktober sudah mulai bor eksplorasi,” katanya.
Dari seluruh proyek tersebut sudah selesai dua PLTP, yakni Kamojang Unit 5 dan Ulubelu Unit 3. Hingga akhir 2016, PGE memproyeksikan dua PLTP lainnya, yakni Lahendong Unit 5 dan Karaha Unit 1 juga akan tuntas dan siap berproduksi.
Menurut Tafif, total jumlah proyek yang dikembangkan PGE saat ini mencapai 11 proyek dan empat proyek eksplorasi secara paralel. Ia menyebut, tidak ada perusahaan geothermal manapun di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Selandia Baru dan Islandia yang sangat maju dalam pemanfaatan geothermal yang pernah melalukan pekerjaan serupa paralel sebanyak itu.
“Tentu saja hal ini tidak lepas dari kekuatan PGE disisi upstream yang didukung penuh Pertamina, baik dari teknis operasional dan pendanaan,” kata dia.
Yunus Saefulhak, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan optimistis PGE bisa mencapai target produksi listrik dari pembangkit panas bumi hingga akhir 2016. Hal ini didukung dengan tambahan kapasitas pembangkit yang dioperasi.
Tambahan kapasitas pembangkitan dari semula 462 MW menjadi 557 MW dari PLTP Ulubelu yang mulai beroperasi pada Juli 2016 sebesar 55MW dan Lahendong Unit 5 yang beroperasi pada September 2016 sebesar 20 MW.
“Pada Desember 2016 PGE akan COD lagi Lahendong 20MW sehingga target produksi listrik PGE tahun ini saya kira akan tercapai,” kata dia. (cnn/ar)
Leave a Reply