Kementerian Agama kembali membangun empat kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pada 2017. Kepastian dimulainya proyek yang dikenal dengan sebutan ‘Four in One’ ini diketahui setelah dilakukan penandatangan kontrak (MoU) antara Ditjen Pendidikan Islam dengan Project Management Consultant and Supervision Consultant (PMSC).
Keempat PTKIN yang akan segera dibangun adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Walisongo Semarang, dan IAIN Mataram. Projek ini diperkirakan akan menelan anggaran senilai 150 juta dolar Amerika dan melalui skema pembiayaan dari Islamic Development Bank (IsDB).
Kemenag juga memulai rencana pembangun 6 lokasi kampus lainnya atau yang dikenal dengan proyek ‘Six in One’. Keenam kampus itu adalah IAIN Imam Bonjol, IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, IAIN Raden Intan Lampung, IAIN Antasari Banjarmasin, IAIN Sultan Malik Hasanuddin Banten, dan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin berharap, PMSC dapat menerjemahkan dan mewujudkan keinginan Kementerian Agama selaku stakeholders dan owner proyek. “Kami inginkan kampus yang futuristic, seperti bangunan kampus modern di dunia. Kita inginkan kampus PTKIN yang baik, dan tugas PMSC untuk mengawal itu,” kata Kamaruddin, di Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Dalam pengerjaannya, PMSC akan menggandeng konsultan desain dan enginering (DEDC) serta konsultan peralatan (EQC). Konsultasn PT Deta Decon akan menangani paket 1 dan paket 2 di UIN Sumatera Utara dan Raden Fatah Palembang. PT Ciriajasa Cipta Mandiri JV dan Ciriajasa Engineering Consultant akan menangani paket 3 UIN Semarang. Sedangkan PT Artefak Arkindo akan mengerjakan pembangunan di IAIN Mataram.
Menurut guru besar UIN Alauddin Makassar ini, pembangunan sarana prasarana PTKIN saat ini sangat mendesak, mengingat mayoritas kampus yang ada sudah tidak ideal menampung mahasiswa yang makin membludak. “Pembangunan sarpras ini suatu keniscayaan, sebagai salah satu dampak transformasi STAIN menjadi IAIN dan IAIN menjadi UIN,” kata Kamaruddin.
Leave a Reply