ragamlampung.com – Gubernur Lampung Ridho Ficardo mengajak semua pihak memberikan perhatian serius tehadap kelestarian flora dan fauna yang ada di taman nasional. Salah satunya Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. “Kelestarian flora dan fauna ada ditangan kita, generasi yang akan datang bergantung generasi kita saat ini,” kata Ridho, di Bandarlampng, Selasa (26/07/2016).
Ia menyebutkan, kelestarian lingkungan butuh ketegasan semua pihak. Ketegasan dalam memberikan hukuman pada pelaku perburuan liar dan pembalakan hutan harus ditetapkan, sebagai efek tangkal. Selain itu, dia melanjutkan juga dibarengi dengan mencari sebanyak-banyaknya dukungan masyarakat untuk komitmen dan ikut ambil bagian dalam kelestarian lingkungan.
Di sisi lain, Gubernur Lampung itu mengatakan bahwa menjaga Taman Nasional Way Kambas, Lampung tidak bisa mengandalkan pemerintah daerah semata. Dunia harus ambil bagian dengan ujung tombak tetap pada pemerintah daerah. Sehingga, daya dukung, semangat, dan sumbangsih kelesatraian akan semakin besar. Untuk itulah Way Kambas ditetapkan sebagai Asean Heritage Park sangat tepat.
Apalagi, menurutnya, Taman Nasional Way Kambas bukan saja berbicara mengenai kelestarian gajah. Namun juga ada badak sumatra, harimau sumatra dan burung-burung langka serta menjadi rumah bagi beragam tumbuhan yang harus dilindungi.
Sebelumnya, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung ditetapkan sebagai kawasan “ASEAN Heritage Park” ke-36. “Penetapan sebuah kawasan menjadi ASEAN Heritage Park merupakan sebuah kehormatan tersendiri, dan tahun ini penghargaan itu diterima oleh TNWK Lampung,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono pada pembukaan pertemuan ASEAN Heritage Park Committee V, di Ballroom Hotel The7 Bandarlampung, Senin (25/07/2016).
Ia menyebutkan, selain terpilih TNWK sebagai ASEAN Heritage Park ke-36 atau yang ke-4 di Indonesia, pelaksanaan pertemuan kelima Komite tersebut digelar di Provinsi Lampung. Menurutnya, ASEAN Heritage Park (AHP) merupakan kawasan perlindungan terpilih di wilayah ASEAN yang dikenal dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang unik dan mempunyai nilai yang tinggi. AHP, lanjutnya, diberikan sebagai bentuk penghargaan yang tinggi terhadap pentingnya kawasan tersebut sebagai kawasan konservasi. (tedi)
Leave a Reply