Kabid Penganiaya Bawahan Dinonjobkan

Share :

ragamlampung.com – Perkara penganiayaan yang dilakukan oknum PNS di Kantor BKD Provinsi Lampung, Deny Rolind Zabara yang menjabat sebagai Kabid Pengadaan, Mutasi dan Pemberhentian Pegawai berbuntut panjang. Deny Dicopot/dinonjobkan dari jabatannya gegara menganiaya bawahannya, Achmad Farhan.

Pencopotan itu dilakukan langsung Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi usai kasus tersebut mencuat. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemprov Lampung dalam penyelidikan kasus tersebut yang kini dilakukan Polresta Bandar Lampung. Korban merupakan PNS di BKD Lampung dan alumni IPDN.

“Tadi Pak Gubernur sudah menonjobkan dia dari jabatannya, sekarang tinggal menunggu proses hukum dari pihak kepolisian untuk menentukan apa tindakan selanjutnya,” kata Kepala Inspektorat Provinsi Lampung, Fredi ketika ditemui di Kantor Pemerintahan Pemprov Lampung, Kamis (10/8/2023).

Fredi mengatakan, Deny Zabara telah diperiksa dan telah mengakui perbuatannya.

“Sudah diperiksa, semalam (9/8/2023) sampai jam 10 malam (22.00 WIB). Dari pemeriksaan diakui perbuatannya,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, penganiayaan itu hanya dilakukan oleh Deny. Belum ada pelaku lain dari tindakan tersebut.

“Sampai saat ini baru dia (melakukan pemukulan), kan dari hasil keterangan juga hanya dia yang melakukan pemukulan. Namun nanti kita lihat ya dari hasil pemeriksaan selanjutnya,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, PNS bernama Achmad Farhan dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri karena diduga dianiaya atasannya. Korban mengaku dadanya dipukul dan ditendang pelaku.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi, Selasa (8/8/2023) malam. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung. Dugaan penganiayaan itu pun telah dilaporkan dengan nomor LP/ B / 1160 / VIII / 2023/ SPKT / POLRESTA BANDAR LAMPUNG/POLDA LAMPUNG TGL 09 Agustus 2023. Kini tengah diselidiki Polresta Bandar Lampung.

“Sudah dilaporkan, kami sedang selidiki kasusnya,” kata Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra.

Paman korban, Edy Syahri mengatakan, korban dipukul dan ditendang di bagian dada. Bahkan korban juga mengaku matanya sempat ditutup.

“Dari pengakuan ponakan saya ini, dia dikeroyok pakai tangan, pakai kaki, dan katanya mata dia juga sempat ditutup. Ponakan saya sampai angkat tangan tapi masih saja dihantam. Ponakan saya ini yang paling parah, lebam hitam di dada sampai pingsan sekarang lagi di rawat di rumah sakit umum,” terang Edy.(askur)

Share :