ragamlampung.com – Liburan di Lampung, jangan pulang dulu sebelum mencicipi kesegaran serbat dan legitnya durian kopi luwak. Kalau untuk makanan khas, Lampung punya seruit. Tapi jika bicara tentang minuman khas daerah di selatan Pulau Sumatera ini, paling tidak ada dua yang wajib dicoba yaitu serbat mangga dan durian kopi luwak.
Serbat mangga dibuat dari potongan mangga kweni dicampur dengan air serta gula merah atau gula aren. Minuman tersebut disajikan dingin dengan tambahan es batu.
Serbat ini rasanya cukup unik. Rasa kecut dari mangga kweni bercampur manis dari air gula yang dingin, segar mantap dan pastinya menggugah selera. Seringkali serbat mangga itu disajikan untuk pelengkap makan seruit.
Minuman khas daerah dengan semboyan Sang Bumi Ruwa Jurai itu bisa dibilang sebagai pereda rasa pedas dari sambal seruit. Biasanya serbat dijual di restoran yang juga menyajikan seruit serta makanan khas Lampung lainnya.
Selanjutnya, ada durian kopi luwak yang wajib dicoba traveler penikmat kopi Nusantara. Kalau kopi luwak saja mungkin sudah biasa, tapi bagaimana jika dicampur durian? Tentu rasanya berbeda dan bikin penasaran.
Durian kopi luwak itu sangat digemari warga Lampung Barat. Minuman tersebut dibuat dengan menyeduh kopi luwak terlebih dahulu, lalu dicampur dengan daging buah durian dan diaduk hingga merata. Kalau suka manis, bisa ditambahkan beberapa sendok gula.
Kabarnya, kopi luwak yang tak biasa ini berkhasiat membangkitkan stamina. Tapi sayangnya tidak tersedia setiap saat. Biasanya durian kopi luwak baru menjamur saat musim durian tiba.
Jadi kalau traveler penasaran ingin mencobanya, sebaiknya datanglah ke Lampung ketika musim panen durian sekitar bulan Oktober hingga awal tahun.
Negeri ini memang tidak cuma kaya dengan kuliner makanan, tapi juga minuman segar pelepas dahaga para traveler. Tiap minumannya punya cerita seru.
Saat liburan di berbagai destinasi Indonesia, traveler tidak hanya menjumpai makanan tradisional, tapi juga minuman khasnya. Semua traveler pasti haus bukan usai berjalan-jalan.
Minuman khas menjadi sesuatu yang biasa dicoba wisatawan. Dari barat sampai ke timur Nusantara, ada banyak minuman tradisional yang perlu kita coba. Tak perlu membahas yang beralkohol, karena yang sehat dan menyegarkan saja ada banyak di Tanah Air.
Salah satu juaranya adalah kopi. Indonesia memang diberkahi dengan kopi. Liburan ke Aceh, Belitung, Lampung, Yogyakarta, Toraja bahkan Banyuwangi, wisata kulinernya paling asyik minum kopi.
Teh juga jadi banyak pilihan wisatawan. Teh susu telur di Sumatera Utara atau teh talua di Sumatera Barat patut dicoba wisatawan.
Ada lagi minuman tradisional warisan peranakan dari akulturasi Tionghoa. Ada es kacang merah di Palembang, atau tew fu sui dari Pangkalpinang. Minuman khas Indonesia pun menjadi simbol perpaduan budaya yang harmonis.
Minuman khas Indonesia adalah kisah tentang negeri yang kaya rempah. Dari bandrek sampai es pala, dan jamu sampai sekoteng. Semuanya penuh rempah. Bahkan sampai bagian timur Indonesia, ada Sarabba di Sulawesi dan Air Guraka di Maluku yang semuanya penuh rempah, segar dan menyehatkan.
Ketika penjajah kolonial membawa bir yang beralkohol, kaum pribumi menciptakan bir pletok dan bir kocok yang lebih menyehatkan tanpa alkohol dan yang penting sedap! Sungguh ada puluhan opsi pelepas dahaga yang luar biasa di negeri kita.
Semua minuman tradisional ini adalah cerita untuk para traveler. Cerita tentang negeri yang kaya, cerita tentang peleburan budaya yang beragam, cerita tentang indahnya meracik perbedaan sosial seperti aneka jenis rempah yang dilebur menjadi minuman yang sedap.
Nikmatilah setiap teguknya di kedai-kedai, warung-warung atau sudut alun-alun di bawah rimbunnya pohon. Nikmatilah setiap gelasnya bersama obrolan dengan warga lokal dan sesama traveler.
Wisata minuman tradisional, lebih dari sekadar segelas air penuh cita rasa. Dalam segelas kopi, teh, bandrek dan bajigur yang kamu minum, ada Indonesia di sana. (rio)
Leave a Reply