Agustus hingga Oktober, Lampung Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan

ilustrasi
Share :
ilustrasi kebakaran hutan dan lahan
ilustrasi kebakaran hutan dan lahan

ragamlampung.com — Puncak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tiap provinsi berbeda selama musim kemarau tahun ini. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ada delapan provinsi rawan karhutla, yakni Lampung, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua Barat, serta Papua.

Beberapa daerah lain juga yang punya lahan gambut dan lahan hutan luas tetap berpotensi mengalami karhutla.

Deputi Klimatologi BMKG, Yunus S Swarinoto, mengatakan, Jumat (12/8/2016), musim kemarau terjadi sepanjang Agustus hingga Oktober nanti. Kemarau tahun ini diperkirakan bersifat basah atau masih banyak terjadi hujan karena pengaruh La Nina.

Karena itu, potensi kemunculan titik panas pun tergantung pada hujan. “Titik panas harian akan nampak banyak saat tidak ada hujan. Sebaliknya, titik panas sangat berkurang saat ada hujan. Contohnya, dalam kondisi saat ini di Kalimantan Barat banyak ditemukan hotspot, sementara Sumatera Selatan dan Riau terpantau sedikit,” kata Yunus.

Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan kenaikan potensi karhutla pada puncak musim kemarau 2016. Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi sepanjang September mendatang.

Ketua Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, puncak musim kemarau dimulai bulan Agustus hingga September. Jika ditarik berdasarkan potensi karhutla tahun sebelumnya, puncak potensi karhutla terjadi pada September. Kondisi ini ditandai bertambahnya jumlah titik panas (hotspot). (ar)

Share :