ragamlampung.com — Bank Indonesia menyatakan kartu kombo yang menjadi alat penukar bantuan sosial non-tunai akan diuji coba di 40 kota hingga akhir 2016. Jika uji coba berjalan lancar, pada 1 Januari 2017, seluruh bantuan sosial dari pemerintah dapat disalurkan melalui alat kombo Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih.
“Pada 1 Januari 2017, kami terapkan semua untuk Program Keluarga Harapan dan Beras Sejahtera. Selanjutnya untuk program bantuan siswa dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan dekat waktu itu juga,” kata Direktur Program Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan BI, Pungky Purnomo Wibowo, di Jakarta, Jumat (3/9) malam.
Dalam uji coba atau proyek percontohan (pilot project) ini, kartu kombo dapat digunakan untuk mengambil bantuan sosial beras sejahtera (rastra), dan bantuan PKH. Kartu kombo itu digunakan di e-warong (warung elektronik dan gotong rotong) yang juga agen Layanan Keuangan Digital (LKD).
Masyarakat penerima bansos tinggal membawa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang diterbitkan oleh empat Bank dalam Himbara, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indoensia dan Bank Tabungan Negara dan menukarnya di e-warong tersebut.
Dengan KKS tersebut, masyarakat dapat menerima bahan pangan pokok rastra yaitu beras, gula, tepung, dan minyak dengan harga subsidi. Pungky mengatakan kartu kombo tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk mendapatkan bantuan seperti fungsi LKD, namun juga dapat digunakan untuk bertransaksi seperti tarik tunai atau transfer, serta juga menabung, selayaknya fungsi bank nirkantor (branchless banking).
Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan kartu kombo ini dapat membuat distribusi bansos memenuhi kaidah 6T yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi. BI mencatat anggaran pemerintah untuk perlindungan sosial pada 2017 mencapai Rp 158 triliun. Dengan jumlah anggaran sebesar itu, bantuan perlindungan sosial harus efektif dan tepat sasaran. (ar)
Leave a Reply