ragamlampung.com — Masyarakat di beberapa tempat di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), sejak sepekan terakhir ini, terutama menjelang Idul Adha, kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg.
“Saya dapat dari Sindang Sari, itu juga harganya Rp23 ribu. Saya sudah cari di sekitar rumah dan warung-warung terdekat, tapi tidak ada,” kata Septi (23), pengelola kantin di lingkungan perkantoran Pemkab Lampura, Rabu (14/9/2016).
Hal sama dialami Yeni (35), pengecer gas di Kelurahan Kotabumi Tengah. Ia sudah empat hari tidak mendapat kiriman elpiji 3 kg tersebut.
“Pasokan memang berkurang dari agen. Saya biasanya jual eceran Rp20 ribu, tapi sekarang barangnya saja tidak ada,” katanya.
Rahmat, penyalur gas di Jalan Pahlawan, Kotabumi, membenarkan stok elpiji kini sulit, karena pasokan berkurang sejak sebulan lalu. Saat normal, hargan elpiji 3 kg Rp17 hingga Rp18 ribu.
Ia biasanya memasok gas hingga 200 tabung per hari, tapi kini hanya 100 hingga 150 tabung per hari.
“Pembeli memang banyak yang mengeluh, karena stoknya sedikit. Kami juga tidak tahu penyebab kelangkaan ini. Tapi, elpiji ukuran 12 kg masih normal dan harganya Rp145 ribu,” kata dia. (ar)
Leave a Reply