ragamlampung.com — Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo akan mencanangkan “Lampung Kompeten”. Ini merupakan salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia masyarakat daerah itu, sehingga mampu bersaing dan memiliki nilai tawar di tingkat Internasional. Pencanangan berlangsung pada 12 Oktober 2016 di Bandarlampung.
Pj Sekdaprov Lampung Sutono, mengatakan, Kamis (6/10/2016), tingkat kemiskinan di provinsi itu selama 20 tahun selalu bergerak di kisaran 13 sampai 14 persen. Juga angka pengangguran yang sebanding dengan angka kemiskinan. Pada Februari 2016 angka pengangguran sebanyak 44.000 orang, atau 4,54 persen.
Selain itu, dampak negatif Masyarakat Ekomomi Asean (MEA) pada sisi ketenagakerjaan dapat dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Lampung, yang kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.
“Karena itu perlu sertifikasi kompetensi kerja. Sertifikat ini pengakuan tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai standar kompetensi kerja yang telah dipersyaratkan. Sertifikasi juga untuk memastikan bahwa tenaga kerja (pemegang setifikat) terjamin kredibilitasnya dan mudah mendapatkan lapangan kerja,” jelas Sutono.
Dikatakannya, penduduk Provinsi Lampung sebagian besar bergerak di bidang usaha pertanian. Tahun 2016 target yang akan dicapai yakni Sertifikasi Kompetensi Petani sebanyak 5.000 orang. Sertifikasi ini salah satu syarat memperoleh bantuan modal dari pemerintah.
Sertifikasi kompetensi profesi lainnya direncanakan tahun anggaran 2017, yakni melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), perguruan tinggi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan lainnya.
Sutono mengatakan, pencanangan “Lampung Kompeten” dihadiri antara lain Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), Ketua Lembaga Serifikasi Profesi Pertanian Nasional (LSPPN), para stakeholder lainnya. (IP/SS)
Leave a Reply