ragamlampung.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengkhawatirkan demonstrasi pada 4 November nanti ditunggangi pihak tak bertanggung jawab untuk memicu kerusuhan.
Aksi itu diduga bukan hanya soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengenai Surat Al Maidah ayat 51. Aksi itu dianggap jauh lebih besar dari dugaan penistaan agama, yaitu menggoyang pemerintahan Presiden Jokowi.
”Yang saya khawatirkan ditunggangi pihak ketiga (barisan sakit hati) yang kepentingannya lebih besar daripada sekadar kepentingan pilgub. Ini demonya bukan sebatas pilgub, tapi lebih dari itu,” kata Said, Sabtu (29/10/2016).
Karena itu, Said melarang semua elemen NU mengikuti demonstrasi tersebut. “Tidak ada (ikut demo), saya larang,” katanya menegaskan.
Kata Said, aksi unjuk rasa mengatasnamakan “Aksi Bela Islam II” itu dapat mengancam stabilitas nasional. “Kalau demonya bermartabat, damai saja, itu dinamika negara berdemokrasi dan tidak dilarang. Tapi, kalau demonya sampai menimbulkan kerusakan, itu yang tidak boleh dan agama melarang,” katanya. (ar)
Leave a Reply