ragamlampung.com – Setelah hampir 1 jam tim lobi dr GNPF MUI melobi pimpinan MPR & DPR, akhirnya pada pukul.01.00 Rabu dinihari lebih (5/11/2016) diinfokan bahwa pimpinan DPR MPR akan menerima 8 orang delegasi Ulama
Menurut Helmi Al Djufri, selaku KB PII Kota Bandung/ PJMI menyebut, kedelapan orang delegasi antara lain ; Habib M Rizieq Syihab, Ust. Bachtiar Natsir, KH. Mishbahun Anom, KH. Zaitun, Ust. Munarman, dan 3 orang lainnya.
“Rapat dengan pimpinan DPR & MPR berlangsung selama 2 jam lebih, mulai pkl.01.10-03.30 WIB,” kata Helmi melalui Broadcast yang dikirimkan ke ragamlampung.com subuh tadi (05/11/2016).
Selama rapat berlangsung, peserta aksi istirahat, tidur di jalanan depan DPR sampai membludak membanjiri sebagian jalan tol
Kepadatan peserta aksi mulai dari restoran pulau 2 sampai pertigaan fly over menuju Slipi.
Pada sekitar Pukul.03.30, 8 orang delegasi bersama pimpinan DPR & MPR keluar dari gedung menuju mobil komando bersama-sama, disambut dengan riuhan sholawat dan takbir
Anggota DPR & MPR yang hadir naik ke mobil komando ialah: Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Habib Abu Bakar Al Habsyi (Komisi III), Dasko (Ketua MKD), Muslihin (DPR), Hanafi Rais (DPR)
Habib Abu Bakar Al Habsyi yang pertama menyampaikan statement. kedua Pa Dasko (Ketua MKD), ketiga Zulkifli Hasan (Ketua MPR). Mereka semua memenuhi semua tuntutan peserta aksi untuk memenjarakan Ahok atas tindakan penistaan Al Quran.
Pokok-pokok statement yang disampaikan ketiga pimpinan DPR & MPR tersebut adalah:
a) Hari Senin 7 November atau setelahnya, Komisi III akan memanggil Kapolri meminta pertanggungjawabannya atas penembakan kepada demonstran.
b) DPR berjanji akan dengan serius mengawasi dan mengawal proses penegakkan hukum Ahok si penista Al Quran dengan memanggil Kapolri.
c) Proses hukum Ahok harus dilakukan dengan secepat-cepatnya
Habib Rizieq menyampaikan bahwa Ahok akan diperiksa oleh Polri hari Senin 7 November.
“Proses harus kita kawal, Ahok harus ditahan. Kalaui tidak ditahan tunggu instruksi selanjutnya,” ungkapnya.
Habib Rizieq sebelum menutup aksi, menyampaikan berdasarkan laporan yang masuk dan diterimanya, ada sekitar 150 orang yang terluka dan dirawat di RS Budi Kemuliaan & sebagian di RSCM serta 1 orang dikabarkan meninggal dunia.
“Sebabnya belum diketahui,apakah akibat tertembak peluru karet atau keracunan gas air mata atau bentrokan fisik dengan Polisi karena peristiwa, identitas dan data belum diketahui secara pasti. Semoga laporan meninggal dunianya Syahid ini tidak valid,” ungkapnya lantang .
Kemudian, aksi ditutup dengan sambutan dari Ketua GNPF MUI Ust. Bachtiar Natsir dgn statement inti bahwa aksi damai yang berlangsung telah dilaksanakan dengan maksimal.
“Walaupun kita ditekan, ditembaki, dipukul tapi kita tidak membalas, kita tidak melawan, karena niat awal dan tujuan kita adalah damai dan untuk kemuliaan Islam,” kata Ust Bachtiar.
Habib Rizieq memperkuat statement Ust. Bachtiar Natsir bahwa pihaknya bisa saja melawan.
“Sebenernya kita bisa saja melawan, perang, tapi kita ini aksi damai, kita tidak boleh diadu domba melawan Polisi & TNI. Mereka saudara kita juga, kita fokus pd kasus penistaan Al Quran oleh Ahok,” paparnya.
Aksi ditutup oleh Korlap Ust. Munarman (panglima) dengan mengatur rute kepulangan peserta aksi
DPR menyiapkan bus untuk semua peserta aksi yang pulang di wilayah Jakarta dan berjanji menyiapkan bus yang akan pulang ke Sumatera dan Pulau Jawa. Semua ini sebagi bentuk pemuliaan kepada rakyat Indonesia & ummat muslim yang sudah berjuang tulus ikhlas demi menegakkan kemuliaan Islam.
Usai sholat subuh di depan DPR, massa membubarkan diri. (askur)
Leave a Reply