Tembakau Tulangbawang Barat Tak Ada Pembeli

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com — Petani tembakau Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), sejak dua tahun lalu kesulitan menjual hasil panenannya. Tak ada pembeli skala besar (perusahaan) yang mengambil bahan baku rokok tersebut. Petani akhirnya hanya mengandalkan pemasaran di pasar lokal.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) Tubaba Catur Prastiwi, mengatakan, Selasa (8/11/2016), petani awalnya menjalin kemitraan dengan perusahaan besar yang ada di Lampung. Tapi, perusahaan yang biasa membeli tembakau itu bangkrut.

Petani tak ada pilihan lain selain melanjutkan usaha itu, tapi hanya mengandalkan bibit dan pemasaran lokal. “Saat masih bermitra, mereka menanam tembakau sesuai varietas yang ditetapkan perusahaan,” kata dia.

Luas perkebunan tembakau di daerah itu memang masih terbatas, karena baru ada sekitar tiga hektare dan tersebar di sembilan kecamatan. Hal ini disebabkan kurangnya minat petani budidaya tembakau tersebut.

Mereka yang menanam karena terbiasa menanam tembakau sejak di Pulau Jawa dan tetap dikembangkan setelah pindah ke Tulangbawang Barat.

Sebenarnya, kata Catur, perkebunan tembakau menjadi potensi usaha baru, bisa dijadikan alternatif diversifikasi perkebunan guna menunjang pendapatan petani. Apalagi harga komoditas perkebunan seperti singkong dan karet saat ini rendah.

Pihaknya berniat mendatangkan perusahaan tembakau, sehingga petani tidak kesulitan memasarkan hasil perkebunannya. “Sudah ada perusahan yang menjalin komunikasi dengan kami, yakni PT Ilyasa Perkasa. Mungkin tahun 2017 kita undang ke Tubaba untuk melihat potensi perkebunan tembakau di kabupaten ini,” katanya.

DP2K Tubaba pernah mengundang perusahaan tembakau tahun 2015, tapi petani keberatan dengan sistem pembayaran. Karena pihak perusahaan itu tidak bisa membayar kontan melainkan utang. “Untuk itu, kita berharap perusahaan yang kita undang ini bisa memenuhi harapan petani, baik dalam budidaya atau pemasaran,” katanya. (ar)

Share :