ragamlampung.com — Menghadapi musim hujan ini, para peternak di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) mewaspadai gangguan penyakit yang dapat menyerang hewan ternaknya. Penyakit itu akibat perubahan iklim dan cuaca.
Kabid Usaha Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (DP2) Tubaba, Desi Andriyani, mengatakan, masa pancaroba saat ini, cuaca cepat mengalami perubahan yang fluktuatif. Kadang pagi hari cuacanya panas, siang hingga sore tiba-tiba hujan.
“Nah kondisi ini yang perlu diwaspadai peternak,” katanya, Rabu (16/11/2016).
Kesehatan hewan di daerah itu memang masih kategori aman, namun intensitas hujan yang terus meningkat, para peternak diminta mewaspadai serangan penyakit hewan. “Beberapa penyakit yang dikhawatirkan menyerang adalah Flu Burung pada unggas dan Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau demam tiga hari, dan diare pada ternak besar seperti sapi, kerbau, dan kambing,” katanya.
Dia menyatakan, jika hujan makin meningkat, dalam waktu singkat bisa menyebabkan terjadinya kelembaban dan situasi inilah memicu berkembangnya bibit-bibit penyakit hewan.
Pada musim kemarau, kekuatan fisik hewan bisa menurun apalagi jika pola makannya tidak teratur karena sulitnya mencari pakan dan kurangnya asupan vitamin. Sehingga saat musim pancaroba tiba hewanpun menjadi sangat mudah terserang penyakit.
Pihaknya berharap peternak waspada dan jika ada tanda-tanda serangan penyakit pada hewan, secepatnya melapor ke petugas peternakan atau dokter hewan terdekat.
“Kami juga sangat mengharapkan informasi dari masyarakat agar dapat secepatnya mengambil tindakan. Tapi, pengawasan tetap rutin kami lakukan,” ujarnya. (ar)
Leave a Reply