ragamlampung.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali melakukan pertemuan. Kali ini merupakan kunjungan balasan Prabowo ke Istana Negara, di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo bertemu di kediaman Prabowo, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, akhir Oktober lalu. Presiden kala itu berinisiatif mendatangi rumah Prabowo, dan keduanya membicarakan berbagai isu nasional, salah satunya rencana demo 4 November 2016.
Menanggapi itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai, pertemuan Presiden dengan Prabowo merupakan sesuatu yang baik. “Saya kira sesuatu yang baik, ketika para pemimpin bertemu, berdialog untuk kepentingan bangsa dan negara, membahas hal strategis,” katanya, Kamis (17/11/2016).
“Ini hal yang positif. Di sinilah ruang musyawarah, ruang dialog itu penting dikedepankan,” imbuhnya.
Hasto yakin pada pertemuan kali ini, presiden dan Prabowo tidak hanya membicarakan hal-hal terkait pemilihan kepala daerah 2017 yang digelar di 101 daerah. Juga terkait kebangsaan lainnya.
Presiden Jokowi usai pertemuan dengan mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, pertemuan itu merupakan silaturahim, dan tradisi yang baik di antara mereka.
“Saya berharap budaya seperti ini juga sampai ke tengah, sampai ke bawah,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan, usai pembicaraan dengan Prabowo, Kamis (17/11/2016) sore.
Menurut Presiden, ada beberapa hal yang jadi objek pembicaraan antara dirinya dengan Prabowo. Yang pertama, mengenai Indonesia, mengenai negara.
“Kami berdua sama semangatnya, yaitu demi merah putih, demi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), demi Pancasila, demi UUD1945, demi Bhineka Tunggal Ika, kita sama,” kata Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, dirinya dan Prabowo berkomitmen untuk bersama-sama menjaga Indonesia yang majemuk ini, dan tidak menginginkan negara terpecah belah gara-gara perbedaan politik. “Tidak, karena sangat mahal harganya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Jokowi, dikutip dari laman setkab.go.id.
Presiden menambahkan, dirinya dan Prabowo juga bertukar pikiran hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, dengan global ekonomi, dengan hal-hal yang bersifat internasional. (ar)
Leave a Reply