ragamlampung.com — Survei terbaru Litbang Kompas dirilis pekan lalu menyebut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai “pemenang” pemilihan kepala daerah tahun depan.
Calon itu dinilai berada pada urutan teratas dalam tingkat keterpilihan atau elektabilitas.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai, kemenangan Agus- Sylvi tak bisa dilepaskan dari peran pemilih tradisional. pemilih tipe ini jumlahnya jauh lebih banyak daripada pemilih rasional.
Menurut Siti, pemilih tradisional adalah mereka yang memilih berdasarkan afiliasi atau keterkaitannya dengan partai, suku, agama dan dimensi lainnya.
“Para pemilih ini memilih karena berasal dari dua suku besar di Jakarta yaitu Jawa dan Betawi. Saat ini jumlah populasi suku Jawa di Jakarta mencapai 35 persen, dan warga Betawi 28 persen,” kata Siti, Senin (26/12/2016).
Pasangan Agus-Sylvi juga didukung oleh perempuan, Pegawai Negeri Sipil, dan kalangan muda. Tiga kelompok ini condong memilih Sylvi karena sesuai latar belakangnya sebagai perempuan yang berprofesi pejabat negara.
“Generasi muda dianggap terwakili oleh sosok Agus yang masih cukup muda dibandingkan calon lainnya,” katanya.
Namun, Lingkaran Survei Indonesia menyatakan pemilih rasional cenderung memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat.
Pemilih rasional Ahok-Djarot tercermin dari tingginya pemilih berdasarkan tingkat pendidikan. Survei LSI, 31 Oktober-5 November 2016 menyatakan jumlah pemilih Ahok-Djarot yang berpendidikan tinggi mencapai 27,50 persen. (ar)
Leave a Reply