ragamlampung.com — Ribuan umat Muslim keturunan Yaman, salat Magrib berjamaah di Alun-Alun Borough Hall, Brooklyn, New York, Kamis (2/2/2017).
Salat itu dilakukan di sela-sela unjuk rasa mengecam kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melarang umat Muslim dari tujuh negara mayoritas memasuki negara itu, salah satunya dari Yaman.
Massa itu juga membawa poster berbagai macam pesan yang ditulis dalam bahasa Arab maupun Inggris.
“Hal ini tidak benar … semua orang sedih. Masyarakat Amerika juga,” kata Abdo Saeed (34), salah seorang pengunjuk rasa, seperti ditulis New York Daily News.
Sebagian besar umat Muslim keturunan Yaman di Brooklyn memiliki toko kelontong yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti makanan dan minuman ringan, peralatan mandi, koran, dan majalah, yang dikenal sebagai bodega.
Mereka melakukan mogok dengan menutup toko lebih cepat untuk menunjukkan betapa pentingnya pendatang bagi Amerika.
“Penutupan bodega akan menunjukkan kepada publik betapa pentingnya peran para pedagang kecil dan keluarga mereka dalam struktur ekonomi dan sosial New York,” kata penyelenggara unjuk rasa dalam sebuah pernyataan. (ar)
Leave a Reply