ragamlampung.com — Petugas kepolisian menembak mati seorang pria yang menyerang seorang tentara di bandara terbesar kedua di Paris, Perancis, Bandara Orly, Sabtu (18/3/2017) waktu setempat.
Ziyed Ben Belgacem (39), saat itu menyerang dan merebut senapan seorang tentara wanita kemudian menodongkan pistol ke kepalanya. Dia mencoba menggunakan tentara itu sebagai perisai, tapi dia langsung berlutut dan memberikan kesempatan kepada dua rekan tentaranya untuk menembak tersangka.
Jaksa Francois Molins, dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP, Minggu (19/3/2017), mengatakan, Ben Belgacem juga membawa kaleng bensin di ransel dan memiliki catatan kriminal. Ia juga diduga memiliki hubungan dengan Islam radikal.
Dikatakannya, Ben Belaceem telah melakukan beberapa perampokan bersenjata dan sedang diselidiki dalam kasus radikalisasi pada tahun 2015. Tapi, aparat berwenang menyatakan ia bukan daftar orang-orang yang berpotensi menimbulkan risiko tinggi. Dia tinggal di sebuah apartemen di Garges-les-Gonesse.
Akibat kejadian itu, penerbangan di Bandara Orly dihentikan selama beberapa jam, sekitar 3.000 orang dievakuasi dari gedung. Penerbangan harus dialihkan dan layanan normal kembali pada sore harinya. Tim elit polisi setempat sudah menyisir tiap sudut bandara dan tidak menemukan bahan peledak, bandara akhirnya dinyatakan aman. (ar)